Pimpinan kolektif berasal dari hasil penyimpulan kedisiplinan klas
buruh dalam berproduksi, dimana cara kerja klas buruh adalah
kerjasama/kolektif yang mana dengan cara seperti itu terbukti telah
menghasilkan sesuatu yang berkwatitas, dengan waktu yang realistis.
Maka
untuk mewujudkan tujuan organisasi yang berkwalitet dengan waktu yang
realistis membutuhkan kerja kolektif dengan tetap memberikan
tanggungjawab perseorangan. Tanggungjawab perseorangan adalah
tanggungjawab pekerjaan berdasarkan pembagian kerja masing-masing
anggota kolektif. Dan setiap badan kolektif haruslah tetap dipimpin oleh
seorang kepala kolektif yang bertanggungjawab atas keseluruhan
pekerjaan.
Didalam kolektif pimpinan serikat buruh, maka
pimpinan kolektif terdiri dari beberapa orang yang termaju dari
keseluruhan anggota serikat buruh, dan masing-masing anggota kolektif
memiliki tangungjawab pekerjaan yang merupakan bagian dari tanggungjawab
perseorangan, selanjutnya dalam badan kolektif juga harus di pimpin
oleh seorang kepala kolektif, yang biasanya di sebut ketua umum, dimana
dia bertanggungjawab atas keseluruhan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawab perseorangan anggota badan kolektifnya, jadi ketua umumlah
yang bertanggungjawab atas keseluruhan pekerjaan organisasi.
Prinsip-prinsip
kepemimpinan dalam serikat buruh akan berjalan, namun ini menuntut
kesadaran para pemimpin (pengurus serikat) dalam menjalankan serikat.
Jika pemimpin serikat mempunyai kesadaran dan menjunjung tinggi prinsip
yang ada, maka peran anggota serikat akan merasa nyata dan terlindungi
dalam berserikat. Dengan kata lain bahwa keberadaan serta keaktifan
anggota merupakan tolak ukur kekuatan sebuah serikat buruh, dengan
didukung oleh faktor kapasitas dan kualitas para pemimpin dalam
kepemimpinannya dan kapasitas dan aktipitas yang dipimpinnya yaitu
anggota.##
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.