Page

Rabu, 12 September 2012

1300 Buruh PT PDK yang Memproduksi Sepatu Adidas dan Mizuno Kembali Gelar Aksi Tuntut untuk di Pekerjakan :

Tangerang (11/9/12). Hari ini Selasa 11 September 2012, 1.300 orang buruh PT. Panarub Dwikarya kembali menggelar aksi di depan pabrik  untuk menuntut untuk di Pekerjakan kembali 1300 Buruh seperti biasa tanpa syarat; di Bayarkannya Upah Bulan Agustus 2012; di Bayarkannya Rapelan UMK/UMSK bulan Januari s/d Maret 2012; di Hentikannya segala bentuk intimidasi dan pemaksaan terhadap buruh agar bersedia mengundurkan diri dari perusahaan. 


Ini adalah aksi damai yang dilakukan untuk menuntut kepada pihak perusahaan agar 1,300 orang buruh PT. Panarub Dwikarya yang dianggap mengundurkan diri diterima bekerja kembali tanpa syarat. Aksi kali ini juga menuntut agar pihak perusahaan segera membayarkan upah buruh di bulan Agustus 2012, dan menghentikan berbagai bentuk intimidasi dan pemakasaan kepada buruh untuk mengundurkan diri. Kata Roylahijah selaku Korlap Aksi.

Aksi dimulai pada pukul 07.00 WIB dimana, seluruh massa berkumpul di Mitra 10 yang berjarak sekitar 1 kilometer dari PT. Panarub Dwikarya. Setelah melakukan berbagai persiapan, tepat pada pukul 09.00 WIB, massa aksi dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan serta poster dan bendera berjalan kaki (longmach) dengan tertib menuju perusahaan.

Aksi yang rencananya akan dilakukan di depan gerbang PT. Panarub Dwikarya tertahan  oleh massa aksi tandingan yang dilakukan pihak perusahaan PT. Panarub Dwikarya dengan cara memblokade jalan menuju perusahaan. Aksi tandingan ini diorganisir oleh perusahaan dengan memobilisasi staf-staf perusahaan dan satuan pengamanan perusahaan. Mereka menghalang-halangi massa aksi dari SBGTS-GSBI PT. Panarub Dwikarya untuk mendekat ke lokasi perusahaan dengan menjajarkan bangku-bangku menutup seluruh jalan. 

Karena dihadang, untuk menghindari tindakan refresif yang akan dialkukan oleh pihak perusahaan massa aksi yang mayoritas buruh perempuan ini memilih untuk bertahan dan melakukan orasi, menyanyikan lagu perjuangan dan yel-yel disekitar Tri Garis yang berjarak kurang lebih 50 meter dari lokasi gerbang perusahaan. 

Sedangkan aksi tandingan yang diorganisir oleh manajemen perusahaan semakin menjadi dengan mengerahkan semua pimpinan produksi dan manajemen (Broto, Edy, Guan’ An) untuk memprovokasi massa aksi dari SBGTS-GSBI PT. Panarub Dwikarya agar segera membubarkan diri. 


Tepat pukul 11.00 WIB, ketika Efi Hanafi (Departemen Organisasi dari Pimpinan Cabang GSBI Tangerang) menyampaikan orasi diatas mobil komando untuk memberikan semangat kepada massa aksi. Pihak manajemen perusahaan kemudian melakukan provokasi dengan mengatakan bahwa Efi Hanafi bukan bagian dari buruh PT. Panarub Dwikarya dan menyuruh anak buahnya melakukan penangkapan. Pihak pengamanan (satpam) perusahaan kemudian mencoba mendorong, menendang dan memukul massa aksi. Namun massa aksi tidak terpancing untuk melakukan tindakan balasan dan memilih mundur untuk bertahan dan melanjutkan aksi damai. 

Larangan masuk kerja (PHK) bagi 1.300 buruh ini dikeluarkan perusahaan sejak 18 Juli 2012 lalu setelah buruh melakukan mogok spontan yang dilatar belakangi oleh kondisi dan syarat-syarat kerja yang dirasakan semakin buruk oleh para buruh dilingkungan produksi, Adanya perubahan sistem produksi line sistem (one piece flow), membuat buruh semakin sulit untuk meninggalkan produksi meski hanya sekedar ijin kekamar kecil, mengambil air minum, menjalankan ibadah sholat, sampai pada hilangnya hak cuti tahunan tanpa penggantian karena sulit diberikan ijin dengan alasan tidak ada pengganti, sebab sistem ini kemudian mengakibatkan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh dua orang harus dikerjakan oleh satu orang dengan target tetap bahkan ditingkatkan hingga 140-150 pasang sepatu/jam, dan jika buruh tidak dapat mecapai target yang telah ditetapkan tak jarang buruh menjadi sasaran amarah dari atasannya, bahkan tak jarang atasan melakukan kekerasan verbal (cacimaki) sambil membanting barang, buruh sering harus mengikuti meeting diluar jam kerja yakni 10-15 menit sebelum jam masuk kerja, dan 10-20 menit setelah bel jam pulang kerja tanpa dihitung lembur. 

Begitu juga untuk buruh golongan B (staf, Unit head, Section Head dll) apabila cell yang dipimpinannya tidak mendapat target maka pimpinan yang bersangkutan harus mengikuti review meeting produksi yang berlangsung 1-2 jam. Selain itu masalah Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak pernah ada perubahan sejak tahun 2007 yakni satu bulan gaji hingga saat ini membuat mayoritas buruh menginginkan adanya kenaikan/perubahan dengan memberikan perbedaan besaran THR berdasarkan masa kerja. 

Hal lain adannya penangguhan pelaksanaan UMK dan UMSK tahun 2012 selama tiga bulan yang prosesnya tidak sah dan menipu buruh, Rapelan yang harus diterima oleh buruh dari semenjak bulan Januari sampai Maret yang masing-masing berjumlah Rp. 606.150,- yang sampai saat ini masih belum juga dibayarkan. 

Selanjutnya adanya diskriminasi, larangan dan penghalang-halangan terhadap buruh untuk memilih dan masuk menjadi anggota serikat buruh SBGTS-GSBI serta diskriminasi dan penghalang-halangan bagi pengurus/pimpinan SBGTS-GSBI dalam menjalankan kegiatan dan atau aktivitas organisasi. Upaya pemberangusan serikat ini dilakukan sejak organisasi ini dideklarasikan pada 23 Pebuari 2012 lalu dengan melakukan PHK terhadap 9 orang dari 11 pengurus SBGTS-GSBI yang saat ini tinggal 2 orang yang masih bertahan yakni Kokom Komalawati selaku ketua umum dan Jamal Fikri selaku sekretaris umum, selain itu perusahan juga melakukan diskriminasi terhadap SBGTS dengan tidak memberikan ijin (dispensasi) untuk melakukan kegitan organisasi dan tidak diberikannya fasilitas organisasi, seperti pemotongan iuran, dan fasilitas kantor serikat.  

Aksi ini tidak mendapatkan tanggapan apapun dari pihak perusahaan selain perusahaan melakukan propokasi dan menghalau massa aksi.  Setalah melakukan orasi-orasi massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIB.

Aksi damai ini resmi ditutup dan dihentikan untuk  sementara, besok kami akan kembali lagi turun aksi.  Kata Roylahijah. #

1 komentar:

  1. dimana-mana kerap sekali terjadi demo ya bro, sebagai bentuk ketidakpuasan kaum lemah terhadap perlakuan tidak adil kalangan atas

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.