Jakarta, 8 oktober 2013. Memasuki hari terakhir KTT APEC di
Bali, ratusan massa yang tergabung dalam Indonesia Peoples Alliance/Aliansi Rakyat
Indonesia (IPA) yang melakukan aksi damai di depan Kedubes Amerika Serikat (AS)
direpresi oleh aparat kepolisian yang menghadang dan mengusir massa aksi dengan
kekerasan, mendorong, menendang dan memukul massa yang hendak menyampaikan
orasinya di depan kedubes AS. "Kita sudah menjelaskan secara baik dan menunjukan
surat pemberitahuan aksi dari Polda Metro Jaya namun tetap direpresi" kata
Ade Irawan korlap Aksi Tolak APEC hari ini.
Rudi HB
Daman, juru bicara aksi juga menyampaikan bahwa tindakan represi ini sangat
berlebihan, menunjukkan bahwa rezim ini adalah nyata antek dan boneka nya
imperialis AS dan represif ini jelas adalah bentuk tindakan fasisnya rejim SBY.
Rudi melanjutkan, pertemuan APEC ditolak karena SBY menyatakan bahwa Indonesia
ready untuk dijual. Dan SBY selaku presiden didepan 1.000 CEO negara anggota
KTT APEC 2013 menyebut dan mendekler dirinya sebagai Kepala Penjualan
Perusahaan Indonesia “Bos Sales” Indonesia, Ini bentuk penghinaan terhadap
bangsa Indonesia dan telah menjual kedaulatan Indonesia, KTT APEC hanya akan
merugikan rakyat Indonesia dan menguntungkan kapitalis monopoli internasional
yang ditemui SBY di APEC ini.
Untuk itu
IPA menyerukan seluruh rakyat mengkampanyekan sebuah rejim perdagangan baru
yang mengabdi pada rakyat. Menjunjung tinggi kesetaraan dan saling
menguntungkan.
Aksi di depan kedubes AS kemudian dilanjutkan ke Istana Negara. Di depna istana massa IPA juga menyampaikan tuntutan hal yang sama.#
Aksi di depan kedubes AS kemudian dilanjutkan ke Istana Negara. Di depna istana massa IPA juga menyampaikan tuntutan hal yang sama.#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.