FPR : Jangan Berilusi dengan Obama, Perubahan harus kita rebut sendiri!
Media Advisory FPR (20 Januari 2009) Jakarta, FPR. Front Perjuangan Rakyat (FPR) menyatakan agar rakyat tidak berilusi dan terlalu banyak be...
https://www.infogsbi.or.id/2009/01/fpr-jangan-berilusi-dengan-obama.html?m=0
Media Advisory FPR (20 Januari 2009)
Jakarta, FPR. Front Perjuangan Rakyat (FPR) menyatakan agar rakyat tidak berilusi dan terlalu banyak berharap pada sosok Barack Obama yang saat ini dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Bagaimana pun, Barack Obama sekarang adalah pimpinan dari negeri imperialis unggul, pemimpin dari sebuah persekutuan jahat kapitalis-kapitalis monopoli yang hanya bisa bertahan hidup dengan cara menindas dan menghisap rakyat, khususnya rakyat di negara-negara dunia ketiga.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui aksi yang digelar di depan kedubes Amerika Serikat menyambut pelantikan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat, Selasa 20 Januari 2009.
Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS melalui Pemilihan Presiden 2009 lalu mencerminkan besarnya harapan rakyat pada sosok Obama dan sekaligus sesungguhnya mencerminkan tajamnya kontradiksi dan makin memburuknya krisis ekonomi yang dialami bangsa Amerika Serikat. PHK dan perampasan rumah karena kredit macet yang melanda puluhan bahkan ratusan ribu kaum buruh dan kalangan menengah Amerika Serikat akibat krisis ekonomi yang dipicu oleh subprime mortgage itulah yang sebenarnya menyebabkan naiknya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Propaganda Obama tentang perubahan, sedikit banyak menghibur rakyat Amerika Serikat yang saat ini didera oleh kesusahan ekonomi yang sangat berat.
Fenomena Barack Obama juga diliputi banyak harapan dari rakyat dunia, khususnya rakyat dari negeri-negeri terjajah dan setengah terjajah, yang selama ini letih dicekam oleh politik agresi dan terror Amerika Serikat dibawah pimpinan George W. Bush. Selama Presiden George W. Bush, Amerika Serikat tampil sebagai negeri yang penuh ambisi dan gemar berperang. Tidak salah bila sepanjang masa kekuasaannya, George W. Bush cenderung tampil seperti "iblis" bagi umat manusia. Hampir dalam setiap kunjungannya ke luar negeri, Presiden Bush dihadapi dengan aksi-aksi protes rakyat. Kenyataan inilah yang diharapkan oleh masyarakat dunia untuk dapat diubah oleh Barack Obama.
"Namun, Obama bukanlah wakil dari kalangan rakyat biasa. Barack Obama bukanlah wakil dari kaum buruh yang kehilangan pekerjaan atau kalangan menengah yang harus kehilangan rumah akibat penyitaan. Jelasnya, Obama justru merupakan wakil dari kalangan kapitalis-monopoli internasional yang selama ini menjadi biang keladi krisis ekonomi di Amerika Serikat," tegas Rudi HB Daman, Koordinator FPR.
"Meskipun Barack Obama berasal dari keluarga yang merupakan keturunan dari imigran Negara dunia ketiga, namun kenyataan sehari-hari Obama sesungguhnya tidak sama dengan kenyataan dunia ketiga yang dihadapkan pada krisis yang kian kronis," lanjut Rudi.
Sikap Barack Obama yang mendiamkan pembantaian warga sipil Gaza serta diam-diam memberikan dukungan pada agresi biadab Israel kepada rakyat Palestina yang berdiam di Gaza--selama tiga minggu sebelum pelantikannya sebagai presiden—membuktikan bahwa secara hakikat, harapan-harapan pada sosok Barack Obama tidak lebih dari ilusi yang menistakan akal sehat. Di tangan Barack Obama, politik luar negeri Amerika Serikat akan selalu mendua dan tidak pernah memihak pada keadilan sosial dan perdamaian abadi bagi seluruh umat manusia, tegas Rudi.
Dalam aksi tersebut, FPR mengajukan tujuh tuntutan yang intinya menuntut Barack Obama yang intinya menghendaki agar Barack Obama benar-benar mengubah haluan politik luar negeri Amerika Serikat dan benar-benar mewujudkan keadilan social dan perdamaian abadi bagi seluruh umat manusia.***