Korsel Investor Peringkat Ke-6 di Indonesia, RI & Korsel Teken 8 MoU Ekonomi Sekaligus!
Sri Mulyani (foto: sindo) Sabtu, 7 Maret 2009 - 14:08 wib JAKARTA - Krisis telah menghadang ekonomi dunia. Salah satu cara yang dilakukan p...
https://www.infogsbi.or.id/2009/03/korsel-investor-peringkat-ke-6-di.html?m=0
Sri Mulyani (foto: sindo)
Sabtu, 7 Maret 2009 - 14:08 wib
JAKARTA - Krisis telah menghadang ekonomi dunia. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot ekonomi Tanah Air adalah dengan mencari mitra strategis.
Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dalam menghadapi masa krisis, Indonesia dan Korea Selatan berkesempatan untuk terus menggerakkan roda ekonomi.
"Korea merupakan negara yang menempati posisi ke enam dalam investasi di Indonesia, untuk berbagai jenis sektor," ujar Mari, dalam forum session CEO Business Dialogue antara pengusaha Indonesia dan Korea, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (7/3/2009).
Korea memiliki 182 proyek di Indonesia dengan nilai USD301,1 juta di tahun 2008 antara lain, pada sektor kimia dan farmasi.
Dalam pertemuan itu, Mari berharap kedua negara bisa berkomunikasi sehingga bisa menjebatani berbagai kendala yang ada. "Kita punya pekerja di sini, dan melalui dialog ini Indonesia ingin mendapatkan masukan baru untuk regulasi bagi pemerintah ke depan," ungkap Mari.
Sekadar diketahui, dalam CEO dialogue forum tersebut, hadiri 80 pebisnis dari Korea Selatan dan 100 pebisnis dari Indonesia.
Selanjutnya, Indonesia dan Korea Selatan merealisasikan kerja sama di bidang ekonomi dalam bentuk penandatanganan memorandum of understanding (MoU) berbagai proyek.
Kedelapan MoU tersebut yakni, Korea Energy Management Corporation of Korea dengan Pemerintah DKI, Jakarta; PT Pertamina dan Korea Gas Corporation, Departemen Kelautan dan Perikanan dan Korea Institute of Industrial Technology of Korea untuk penelitian dan pengembangan bidang bio-teknologi laut dan lingkungan; Korea Energy Management Corporation dan Provinsi Gorontalo; Korea Export Insurance Corporation dan PT Asuransi Ekspor Indonesia; Korea Midland Power Orient F A Machinary Samsung C&T Corporation dan PT Medcopapua Indusrtri Lestari untuk Merauke Eco Friendly Biomass Power Project; Korea Midland power co ltd, Pemerintah Riau dan Euro CAP Corporation dalam bentuk joint development agreement untuk Proyel Riau Rokan Hilir Power di Pulau Pendadaran untuk kota dan pariwisata; Korea Midland Power co ltd, Pemerintah Riau dan Euro CAP corporation berupa joint development agreement untuk Riau Indragiri Hulu Mine-Mouth Power Project.
"Saya berterima kasih atas lanjutan rencana dua negara ini untuk mengembangkan bisnis investment yang sudah didiskuiskan dengan presiden kemarin," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam forum session CEO Business Dialogue, antara pengusaha Indonesia dan Korea, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (7/3/2009).
Hadir dalam penandatangan tersebut, yakni Presiden Korea Selatan Lee Myun Bak, Wapres Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani, Mendag Mari Elka Pangestu, Menkominfo M Nuh dan beberapa pengusaha dari Indonesia dan Korea. (rhs) Andina Meryani - Okezone
Sabtu, 7 Maret 2009 - 14:08 wib
JAKARTA - Krisis telah menghadang ekonomi dunia. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot ekonomi Tanah Air adalah dengan mencari mitra strategis.
Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dalam menghadapi masa krisis, Indonesia dan Korea Selatan berkesempatan untuk terus menggerakkan roda ekonomi.
"Korea merupakan negara yang menempati posisi ke enam dalam investasi di Indonesia, untuk berbagai jenis sektor," ujar Mari, dalam forum session CEO Business Dialogue antara pengusaha Indonesia dan Korea, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (7/3/2009).
Korea memiliki 182 proyek di Indonesia dengan nilai USD301,1 juta di tahun 2008 antara lain, pada sektor kimia dan farmasi.
Dalam pertemuan itu, Mari berharap kedua negara bisa berkomunikasi sehingga bisa menjebatani berbagai kendala yang ada. "Kita punya pekerja di sini, dan melalui dialog ini Indonesia ingin mendapatkan masukan baru untuk regulasi bagi pemerintah ke depan," ungkap Mari.
Sekadar diketahui, dalam CEO dialogue forum tersebut, hadiri 80 pebisnis dari Korea Selatan dan 100 pebisnis dari Indonesia.
Selanjutnya, Indonesia dan Korea Selatan merealisasikan kerja sama di bidang ekonomi dalam bentuk penandatanganan memorandum of understanding (MoU) berbagai proyek.
Kedelapan MoU tersebut yakni, Korea Energy Management Corporation of Korea dengan Pemerintah DKI, Jakarta; PT Pertamina dan Korea Gas Corporation, Departemen Kelautan dan Perikanan dan Korea Institute of Industrial Technology of Korea untuk penelitian dan pengembangan bidang bio-teknologi laut dan lingkungan; Korea Energy Management Corporation dan Provinsi Gorontalo; Korea Export Insurance Corporation dan PT Asuransi Ekspor Indonesia; Korea Midland Power Orient F A Machinary Samsung C&T Corporation dan PT Medcopapua Indusrtri Lestari untuk Merauke Eco Friendly Biomass Power Project; Korea Midland power co ltd, Pemerintah Riau dan Euro CAP Corporation dalam bentuk joint development agreement untuk Proyel Riau Rokan Hilir Power di Pulau Pendadaran untuk kota dan pariwisata; Korea Midland Power co ltd, Pemerintah Riau dan Euro CAP corporation berupa joint development agreement untuk Riau Indragiri Hulu Mine-Mouth Power Project.
"Saya berterima kasih atas lanjutan rencana dua negara ini untuk mengembangkan bisnis investment yang sudah didiskuiskan dengan presiden kemarin," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam forum session CEO Business Dialogue, antara pengusaha Indonesia dan Korea, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (7/3/2009).
Hadir dalam penandatangan tersebut, yakni Presiden Korea Selatan Lee Myun Bak, Wapres Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani, Mendag Mari Elka Pangestu, Menkominfo M Nuh dan beberapa pengusaha dari Indonesia dan Korea. (rhs) Andina Meryani - Okezone