Memprotes WOC/CTI, 6 Orang Aktivis Lingkungan Ditangkap Lagi
Enam aktivis walhi Bengkulu, Zenzi Suhadi (Direks), Martian (manager region selatan) bayu (manager region utara) Adi saputra (Kelopak), Iswa...
https://www.infogsbi.or.id/2009/05/memprotes-woccti-6-orang-aktivis.html
Enam aktivis walhi Bengkulu, Zenzi Suhadi (Direks), Martian (manager region selatan) bayu (manager region utara) Adi saputra (Kelopak), Iswadi (Kelopak) dan Dwi, Jum'at pukul 11.30 ditangkap satuan Polres Kota Bengkulu saat menggelar aksi diam menolak deklarasi WOC/ CTI di depan masjid Raya Baitul Izza yang berhadap-hadapan dengan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Aksi yang hanya menurunkan enam aktivis tersebut berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan hanya dikawal oleh dua anggota Polres Kota Bengkulu.
Saat ditanya tentang izin aksi, Zenzi Suhadi yang juga bertindak sebagai korlap mengatakan Walhi sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres satu hari sebelumnya.
Dan aksi berlanjut dan XZenzi masih sempat melakukan wawancara dengan wartawan cetak dan elektronik terkait aksi penolakan WOC?CTI serta penangkapan dua aktivis Walhi nasional di Menado.
Sekitar 30 menit kemudian pihak kepolisian mempertanyakan kembali surat izin aksi tersebut.
Zenzi mengatakan pihaknya sudah memasukkan surat pemberitahuan ke Polres 1x24 jam sebelum aksi dan aksi diam yang dilakukan enam aktivis serta membentangkan spanduk bertuliskan penolakan deklarasi WOC/CT tersebut sama sekali tidak mengganggu ketertiban umum.
Namun menurut anggota Polres pemberitahuan tanpa adanya surat izin aksi sama sekali tidak dibenarkan. Menurutnya surat izin tersebut tidak dikeluarkan karena Walhi menyampaikannya 1x24 jam yang seharusnya 3x24 jam sebelum aksi dan Polres meminta agar mereka bubar dengan tertib.
Namun enam aktivis Walhi ini tetap bertahan bahwa aksi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum dan mereka akan membubarkan diri setelah memasang spanduk di perempatan jalan di depan Kantor DPRD.
Selain itu kata Zenzi mereka akan bertahan di depan masjid menunggu waktu sholat Jum'at tiba.
Salah seorang aktivis (Dwi) yang merasa dilecehkan anggota Polres, dengan nada tinggi meminta agar Polres menertibkan anak buahnya yang dengan sengaja melecehkan dirinya sehingga terjadilah adu mulut kemudian Polres membawa enam aktivis Walhi ini Polres Kota Bengkulu.
Dari kontak dengan Zenzi Suhadi, mereka masih berada di Samapta Polres Kota Bengkulu untuk dimintai keterangan.[wayan suardana ]
Aksi yang hanya menurunkan enam aktivis tersebut berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan hanya dikawal oleh dua anggota Polres Kota Bengkulu.
Saat ditanya tentang izin aksi, Zenzi Suhadi yang juga bertindak sebagai korlap mengatakan Walhi sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres satu hari sebelumnya.
Dan aksi berlanjut dan XZenzi masih sempat melakukan wawancara dengan wartawan cetak dan elektronik terkait aksi penolakan WOC?CTI serta penangkapan dua aktivis Walhi nasional di Menado.
Sekitar 30 menit kemudian pihak kepolisian mempertanyakan kembali surat izin aksi tersebut.
Zenzi mengatakan pihaknya sudah memasukkan surat pemberitahuan ke Polres 1x24 jam sebelum aksi dan aksi diam yang dilakukan enam aktivis serta membentangkan spanduk bertuliskan penolakan deklarasi WOC/CT tersebut sama sekali tidak mengganggu ketertiban umum.
Namun menurut anggota Polres pemberitahuan tanpa adanya surat izin aksi sama sekali tidak dibenarkan. Menurutnya surat izin tersebut tidak dikeluarkan karena Walhi menyampaikannya 1x24 jam yang seharusnya 3x24 jam sebelum aksi dan Polres meminta agar mereka bubar dengan tertib.
Namun enam aktivis Walhi ini tetap bertahan bahwa aksi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum dan mereka akan membubarkan diri setelah memasang spanduk di perempatan jalan di depan Kantor DPRD.
Selain itu kata Zenzi mereka akan bertahan di depan masjid menunggu waktu sholat Jum'at tiba.
Salah seorang aktivis (Dwi) yang merasa dilecehkan anggota Polres, dengan nada tinggi meminta agar Polres menertibkan anak buahnya yang dengan sengaja melecehkan dirinya sehingga terjadilah adu mulut kemudian Polres membawa enam aktivis Walhi ini Polres Kota Bengkulu.
Dari kontak dengan Zenzi Suhadi, mereka masih berada di Samapta Polres Kota Bengkulu untuk dimintai keterangan.[wayan suardana