Pernyataan Sikap GSBI Atas Penangkapan Dua Aktivis WALHI
Pernyataan Sikap Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Federation of Independent Trade Union GSBI Mengecam Penangkapan Berry Nahdian Fu...
https://www.infogsbi.or.id/2009/05/pernyataan-sikap-gsbi-atas-penangkapan.html?m=0
Pernyataan Sikap
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
Federation of Independent Trade Union
GSBI Mengecam Penangkapan Berry Nahdian Furqan Direktur Eksekutif Nasional Walhi dan Erwin Usman Kepala Departemen Penguatan Regional WALHI Eksekutif Nasional oleh Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara serta Menuntut ke Dua nya untuk Segera di Bebaskan.
Salam solidaritas,..
Penangkapan ke dua aktivis WALHI yaitu Berry Nahdian Furqan dan Erwin Usman di Manado Sulawesi Utara ini terjadi pada sela-sela acara penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) yang di gelar tanggal 11-15 Mei 2009, yaitu pertemuan Internasional yang bertujuan untuk membahas masalah-masalah kelautan yang terkait dengan perubahan iklim, merumuskan pola pemanfaatan potensi laut yang berkelanjutan, serta menciptakan visi dan komitmen global untuk meningkatkan pengelolaan sumber-daya kelautan dalam mengamankan agenda korporasi yang secara pokok hendak melanjutkan pengerukkan kekayaan laut dunia untuk mendanai pemulihan krisis global yang kian dahsyat di tubuh nya sendiri.
Keduanya di tangkap karena disebut-sebut sebagai penaggung jawab aksi nelayan pada 12 Mei 2009 yang bertepatan dengan pembukaan acara WOC dan penyelenggaraan Forum keadilan, kelautan dan perikanan masyarakat sipil, yaitu forum yang di gelar oleh WALHI dan organisasi peduli lingkungan lainnya serta para nelayan tradisional pesisir yang bertujuan membahas masalah-masalah kelautan yang berbasis riil pada kenyataan di lapangan dan sekaligus mengkritik pertemuan WOC.
Sungguh penangkapan tersebut tidak dapat diterima apalagi di era demokrasi dan keterbukaan yang diakui oleh para penguasa sendiri, tapi tetap saja tindakan refresif dan pemberangusan terhadap nada-nada berbeda dengan penguasa terberlanjut dan semakin intensif. Maka sangat jelas penangkapan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengucilkan keberadaan dan substansi masalah yang dibahas dalam Forum Keadilan, Kelautan, dan Perikanan masyarakat sipil. Dan yang paling pokok bahwa peristiwa ini adalah ancaman serius bagi kebebasan rakyat sipil untuk berkumpul, berpendapat yang sesungguhnya dilindungi hukum dan dijamin oleh system demokrasi.
Pembubaran acara dan penangkapan aktivis, pemberangusan hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat serta berbagai tindakan refresif lainnya ini dengan demikian telah menciderai sistem demokrasi yang sedang dibangun di negeri ini, dan sungguh tindakan ini sesungguhnya secara nyata tidak akan mungkin bisa menjawan dan menyelesaikan krisis yang kian akut. Sehingga tiada ada alasan yang kuat penangkapan dan pembubaran kegiatan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara hukum yang nyata adalah sebagai tindakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan Hak Azasi Manusia.
Peristiwa pembubaran dan penangkapan dua orang aktivis Walhi serta Tindakan represif aparat kepolisian dibawah pimpinan SBY-JK akan menjadi penanda-penting akan kian memburuknya krisis lingkungan kawasan pesisir dan laut dan kian memburuknya kehidupan nelayan miskin tradisional.
Maka atas peristiwa tersebut, dengan ini kami Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) selaku organisasi massa yang menghimpun kaum buruh menyampaikan sikap:
1. Mengecam Keras atas Penangkapan Berry Nahdian Furqan Direktur Eksekutif Nasional Walhi dan Erwin Usman Kepala Departemen Penguatan Regional WALHI Eksekutif Nasional oleh Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara dan Menuntu ke Dua nya untuk Segera di Bebaskan;
2. Mengecam tindak represif aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara yang membubarkan paksa aksi dan forum masyarakat sipil di Manado, serta tindakan menangkap para aktivis dan atau peserta aksi forum tersebut;
3. Menyerukan kepada seluruh emelen gerakan rakyat pro demokrasi untuk melakukan aksi solidaritas dalam berbagai bentuk serta memberikan dukungan konkrit kepada Berry Nahdian Furqa dan Erwin Usman dalam menghadapi tindakan dan perlakukan tidak adil semena-mena oleh pihak kepolisian dan penguasa di bawah pemerintahan rezim SBY-JK yang semakin nyata anti demokrasi dan anti rakyat. Yang mana di tengah situasi krisis yang kian menajam dan akut Penangkapan dan tindakan represi seperti itu adalah fenomena yang sudah pasti rezim akan terus lakukan untuk mengamankan kepentingan dari tuan-nya (imperialis dan para korporasi asing/TNC).
Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan sampaikan untuk di ketahui dan di perhatikan secara seksama oleh semua pihak terkait. Atas perhatiannya di sampaikan terimakasih.
Jakarta, 14 Mei 2009
Hormat kami
Dewan Pimpinan Pusat
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
Rudy HB Daman Emelia Yanti MD Siahaan
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
Federation of Independent Trade Union
GSBI Mengecam Penangkapan Berry Nahdian Furqan Direktur Eksekutif Nasional Walhi dan Erwin Usman Kepala Departemen Penguatan Regional WALHI Eksekutif Nasional oleh Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara serta Menuntut ke Dua nya untuk Segera di Bebaskan.
Salam solidaritas,..
Penangkapan ke dua aktivis WALHI yaitu Berry Nahdian Furqan dan Erwin Usman di Manado Sulawesi Utara ini terjadi pada sela-sela acara penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) yang di gelar tanggal 11-15 Mei 2009, yaitu pertemuan Internasional yang bertujuan untuk membahas masalah-masalah kelautan yang terkait dengan perubahan iklim, merumuskan pola pemanfaatan potensi laut yang berkelanjutan, serta menciptakan visi dan komitmen global untuk meningkatkan pengelolaan sumber-daya kelautan dalam mengamankan agenda korporasi yang secara pokok hendak melanjutkan pengerukkan kekayaan laut dunia untuk mendanai pemulihan krisis global yang kian dahsyat di tubuh nya sendiri.
Keduanya di tangkap karena disebut-sebut sebagai penaggung jawab aksi nelayan pada 12 Mei 2009 yang bertepatan dengan pembukaan acara WOC dan penyelenggaraan Forum keadilan, kelautan dan perikanan masyarakat sipil, yaitu forum yang di gelar oleh WALHI dan organisasi peduli lingkungan lainnya serta para nelayan tradisional pesisir yang bertujuan membahas masalah-masalah kelautan yang berbasis riil pada kenyataan di lapangan dan sekaligus mengkritik pertemuan WOC.
Sungguh penangkapan tersebut tidak dapat diterima apalagi di era demokrasi dan keterbukaan yang diakui oleh para penguasa sendiri, tapi tetap saja tindakan refresif dan pemberangusan terhadap nada-nada berbeda dengan penguasa terberlanjut dan semakin intensif. Maka sangat jelas penangkapan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengucilkan keberadaan dan substansi masalah yang dibahas dalam Forum Keadilan, Kelautan, dan Perikanan masyarakat sipil. Dan yang paling pokok bahwa peristiwa ini adalah ancaman serius bagi kebebasan rakyat sipil untuk berkumpul, berpendapat yang sesungguhnya dilindungi hukum dan dijamin oleh system demokrasi.
Pembubaran acara dan penangkapan aktivis, pemberangusan hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat serta berbagai tindakan refresif lainnya ini dengan demikian telah menciderai sistem demokrasi yang sedang dibangun di negeri ini, dan sungguh tindakan ini sesungguhnya secara nyata tidak akan mungkin bisa menjawan dan menyelesaikan krisis yang kian akut. Sehingga tiada ada alasan yang kuat penangkapan dan pembubaran kegiatan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara hukum yang nyata adalah sebagai tindakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan Hak Azasi Manusia.
Peristiwa pembubaran dan penangkapan dua orang aktivis Walhi serta Tindakan represif aparat kepolisian dibawah pimpinan SBY-JK akan menjadi penanda-penting akan kian memburuknya krisis lingkungan kawasan pesisir dan laut dan kian memburuknya kehidupan nelayan miskin tradisional.
Maka atas peristiwa tersebut, dengan ini kami Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) selaku organisasi massa yang menghimpun kaum buruh menyampaikan sikap:
1. Mengecam Keras atas Penangkapan Berry Nahdian Furqan Direktur Eksekutif Nasional Walhi dan Erwin Usman Kepala Departemen Penguatan Regional WALHI Eksekutif Nasional oleh Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara dan Menuntu ke Dua nya untuk Segera di Bebaskan;
2. Mengecam tindak represif aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara yang membubarkan paksa aksi dan forum masyarakat sipil di Manado, serta tindakan menangkap para aktivis dan atau peserta aksi forum tersebut;
3. Menyerukan kepada seluruh emelen gerakan rakyat pro demokrasi untuk melakukan aksi solidaritas dalam berbagai bentuk serta memberikan dukungan konkrit kepada Berry Nahdian Furqa dan Erwin Usman dalam menghadapi tindakan dan perlakukan tidak adil semena-mena oleh pihak kepolisian dan penguasa di bawah pemerintahan rezim SBY-JK yang semakin nyata anti demokrasi dan anti rakyat. Yang mana di tengah situasi krisis yang kian menajam dan akut Penangkapan dan tindakan represi seperti itu adalah fenomena yang sudah pasti rezim akan terus lakukan untuk mengamankan kepentingan dari tuan-nya (imperialis dan para korporasi asing/TNC).
Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan sampaikan untuk di ketahui dan di perhatikan secara seksama oleh semua pihak terkait. Atas perhatiannya di sampaikan terimakasih.
Jakarta, 14 Mei 2009
Hormat kami
Dewan Pimpinan Pusat
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
Rudy HB Daman Emelia Yanti MD Siahaan
Ketua Umum Sekretaris Jenderal