Pekerja Ssangyong Tetap Bertahan
Dua karyawan pabrik mobil Ssangyong menyelamatkan diri dari serangan bom api yang dilontarkan para pekerja yang mogok, di salah satu ruangan...
https://www.infogsbi.or.id/2009/08/pekerja-ssangyong-tetap-bertahan.html?m=0
Dua karyawan pabrik mobil Ssangyong menyelamatkan diri dari serangan bom api yang dilontarkan para pekerja yang mogok, di salah satu ruangan pabrik Ssangyong Motor di Pyeongtaek, sekitar 70 kilometer selatan Seoul, Rabu (5/8). Sejumlah anggota polisi komando Korea Selatan pun ikut membantu melakukan serangan terhadap pemogok yang menduduki gedung dengan menggunakan helikopter.
Pyeongtaek, Rabu - Polisi komando yang diangkut helikopter terlibat pertikaian dengan pengunjuk rasa militan di kompleks pabrik mobil Ssangyong Motors, Rabu (5/8). Sekitar 50 orang terluka dalam upaya mengambil alih kembali bangunan bengkel pengecatan yang dikuasai pekerja.
Pengambilalihan gedung itu terjadi setelah pada hari sebelumnya pasukan komando berhasil merangsek ke gedung lain. Para pekerja Ssangyong melakukan protes berhari-hari. Mereka menolak rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pabrik itu sudah berat menanggung beban kerugian.
Ssangyong sebenarnya telah mendapatkan persetujuan dari pengadilan untuk mendapatkan perlindungan dari kebangkrutan sejak Februari 2009. Dalam dua bulan terakhir, keadaan menjadi semakin sulit karena pekerja berdemo dan menguasai beberapa bangunan. Dua bengkel pengecatan adalah bangunan terakhir yang dikuasai para pekerja.
Pasukan komando mencapai atap bengkel pengecatan dengan cara turun dari dalam kontainer hitam yang dibawa dengan helikopter. Lainnya turun melalui tali dari helikopter lainnya.
Para pekerja yang mengenakan helm melawan dengan melontarkan berbagai benda, seperti mur dan baut besi, dengan katapel ke arah polisi. Walaupun satu bengkel telah direbut, ratusan pemrotes masih bertahan di satu bangunan bengkel lainnya. Demikian pernyataan dari juru bicara Ssangyong, Lee Won-muk.
Kepala Kepolisian Nasional Kang Hee-Rak menyerukan agar manajemen dan pekerja mencapai kesepakatan agar tidak terjadi operasi pengambilalihan seluruh gedung. Sementara itu, Kepala Polisi Provinsi Gyeonggi Cho Hyun-oh memperingatkan para pekerja agar menyerah selambatnya Kamis ini. Juru bicara serikat pekerja Lee Chang-kun menyatakan siap mati untuk melawan polisi.
Para saksi mata mengatakan, asap hitam membubung di sekitar pabrik karena para pengunjuk rasa melemparkan bom api atau membakar ban-ban mobil.
Kreditor
Sementara itu, para kreditor semakin mendesak Ssangyong agar dilikuidasi. ”Likuidasi adalah keputusan yang tidak dapat dihindari, walaupun harga aset sudah turun jauh dari nilai sebenarnya,” ujar Choi Byeong- whoon, mewakili sekitar 600 pemasok suku cadang mobil yang merupakan kreditor dari Ssangyong. Para pemasok itu memasukkan usulan likuidasi ke pengadilan di Distrik Seoul Pusat Rabu kemarin seperti yang direncanakan sebelumnya.
Harga saham Ssangyong merosot 14,8 persen menjadi 1.760 won Korea atau Rp 14.166 karena investor buru-buru melepaskan saham sebelum petisi likuidasi itu diserahkan ke pengadilan.(Reuters/AFP/AP/joe)
Sumber : http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/06/03473357/pekerja..bertahan#Kamis, 6 Agustus 2009 | 03:47 WIB
Pyeongtaek, Rabu - Polisi komando yang diangkut helikopter terlibat pertikaian dengan pengunjuk rasa militan di kompleks pabrik mobil Ssangyong Motors, Rabu (5/8). Sekitar 50 orang terluka dalam upaya mengambil alih kembali bangunan bengkel pengecatan yang dikuasai pekerja.
Pengambilalihan gedung itu terjadi setelah pada hari sebelumnya pasukan komando berhasil merangsek ke gedung lain. Para pekerja Ssangyong melakukan protes berhari-hari. Mereka menolak rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pabrik itu sudah berat menanggung beban kerugian.
Ssangyong sebenarnya telah mendapatkan persetujuan dari pengadilan untuk mendapatkan perlindungan dari kebangkrutan sejak Februari 2009. Dalam dua bulan terakhir, keadaan menjadi semakin sulit karena pekerja berdemo dan menguasai beberapa bangunan. Dua bengkel pengecatan adalah bangunan terakhir yang dikuasai para pekerja.
Pasukan komando mencapai atap bengkel pengecatan dengan cara turun dari dalam kontainer hitam yang dibawa dengan helikopter. Lainnya turun melalui tali dari helikopter lainnya.
Para pekerja yang mengenakan helm melawan dengan melontarkan berbagai benda, seperti mur dan baut besi, dengan katapel ke arah polisi. Walaupun satu bengkel telah direbut, ratusan pemrotes masih bertahan di satu bangunan bengkel lainnya. Demikian pernyataan dari juru bicara Ssangyong, Lee Won-muk.
Kepala Kepolisian Nasional Kang Hee-Rak menyerukan agar manajemen dan pekerja mencapai kesepakatan agar tidak terjadi operasi pengambilalihan seluruh gedung. Sementara itu, Kepala Polisi Provinsi Gyeonggi Cho Hyun-oh memperingatkan para pekerja agar menyerah selambatnya Kamis ini. Juru bicara serikat pekerja Lee Chang-kun menyatakan siap mati untuk melawan polisi.
Para saksi mata mengatakan, asap hitam membubung di sekitar pabrik karena para pengunjuk rasa melemparkan bom api atau membakar ban-ban mobil.
Kreditor
Sementara itu, para kreditor semakin mendesak Ssangyong agar dilikuidasi. ”Likuidasi adalah keputusan yang tidak dapat dihindari, walaupun harga aset sudah turun jauh dari nilai sebenarnya,” ujar Choi Byeong- whoon, mewakili sekitar 600 pemasok suku cadang mobil yang merupakan kreditor dari Ssangyong. Para pemasok itu memasukkan usulan likuidasi ke pengadilan di Distrik Seoul Pusat Rabu kemarin seperti yang direncanakan sebelumnya.
Harga saham Ssangyong merosot 14,8 persen menjadi 1.760 won Korea atau Rp 14.166 karena investor buru-buru melepaskan saham sebelum petisi likuidasi itu diserahkan ke pengadilan.(Reuters/AFP/AP/joe)
Sumber : http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/06/03473357/pekerja..bertahan#Kamis, 6 Agustus 2009 | 03:47 WIB