Status ExxonMobil Dievaluasi
Pemerintah akan mengevaluasi status operator ExxonMobil Indonesia di Blok Cepu. Hal itu dilakukan menyusul sejumlah kendala yang mengak...
Pemerintah akan mengevaluasi status operator ExxonMobil Indonesia di Blok Cepu. Hal itu dilakukan menyusul sejumlah kendala yang mengakibatkan keterlambatan produksi minyak di blok tersebut.
Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono di Jakarta, Senin (17/8), mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan ke ExxonMobil apakah kendalanya terkait masalah eksternal atau internal.
”Kalau internal yang menunjukkan ketidakseriusan mereka untuk mempercepat produksi, status sebagai operator bisa dievaluasi,” ujar Priyono.
Ia menegaskan bahwa keterlambatan produksi Cepu sangat merugikan di tengah upaya mencapai target produksi minyak tahun ini sebesar 960.000 barrel per hari.
Blok Cepu semula diproyeksikan bisa menyumbang 20.000 barrel per hari. Menurut Priyono, pihaknya akan menunggu realisasi produksi Cepu yang dijanjikan dimulai akhir bulan ini.
Ia mengatakan, pemerintah sudah membatasi bahwa meskipun Cepu berproduksi, cost recovery yang bisa ditagihkan ke negara hanya yang terkait dengan biaya yang dikeluarkan untuk produksi awal.
Wakil Presiden Bidang Relasi Eksternal ExxonMobil Maman Budiman mengatakan, pihaknya mengupayakan yang terbaik untuk bisa memenuhi target. ”Sekarang sedang masuk tahap uji peralatan produksi di sumur dan pipa. Diharapkan, produksi awal 2.000 sampai 5.000 barrel per hari untuk kemudian naik bertahap. Bulan Oktober, produksi bisa mencapai 16.000 barrel per hari,” ujar Maman.
Pemerintah menetapkan ExxonMobil sebagai operator di Blok Cepu bersamaan dengan pemberian perpanjangan kontrak kerja sama blok itu pada Maret 2006.
Raksasa minyak asal Amerika Serikat itu bersama-sama dengan Pertamina sebagai mitranya memiliki kepemilikan 45 persen di blok itu. Sisa 10 persen diberikan kepada konsorsium pemerintah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai kewajiban sesuai undang-undang.
Ketika ditetapkan sebagai operator, ExxonMobil menjanjikan dalam 31 bulan blok tersebut akan memproduksi minyak. Jadi, seharusnya Cepu sudah mulai mengucurkan minyak untuk negara pada Oktober 2008. Puncak produksi minyak sebesar 165.000 barrel per hari diproyeksikan bisa dicapai enam bulan setelah produksi awal. (DOT)
sumber : http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/18/ 04073988/ status..exxonmob il.dievaluasi Selasa, 18 Agustus 2009 | 04:07 WIB