Wal Mart Digugat
Pengadilan Banding Amerika Serikat di San Fransisco memutuskan gugatan diskriminasi seks terhadap Wal Mart bisa dilanjutkan sebagai tindaka...
https://www.infogsbi.or.id/2010/07/wal-mart-digugat.html
Pengadilan Banding Amerika Serikat di San Fransisco memutuskan gugatan diskriminasi seks terhadap Wal Mart bisa dilanjutkan sebagai tindakan class action yang mewakili lebih dari satu juta wanita. Keputusan tersebut telah ditetapkan kemarin.
Putusan itu meminta pengadilan distrik agar wanita yang bekerja di Wal-Mart 1998-2001 tetapi kini tak lagi bekerja di perusahaan itu, harus diikutsertakan dalam Class Action. Jika begitu, maka total pekerja wanita yang diwakili dalam Class Action bisa lebih dari dua juta orang.
Pemimpin para penggugat, Betty Dukes, menyambut baik keputusan itu. "Butuh waktu yang sangat lama, dan usaha yang besar, tapi akhirnya kami mendapatkannya di pengadilan. Itu semua yang pernah kita minta, "katanya.
Gugatan ini berawal di 2001. Saat itu, perusahaan retail terbesar di dunia ini dituntut karena membayar karyawan wanita lebih rendah daripada karyawan pria. Selain itu, kesempatan karyawan wanita mendapat promosi juga lebih kecil.
Padahal, 65 persen pekerja yang Wal Mart adalah wanita. Sementara hanya 33 persen wanita pada manajemen perusahaan. Gugatan ini merupakan kasus diskriminasi kerja terbesar dalam sejarah.
Wal Mart menyatakan tidak setuju dengan keputusan tersebut dan akan mengajuukan banding ke Mahkamah Agung Amerika Serikat. Manajemen erusahaan yang tahun lalu membukukan laba US$ 404,16 miliar ini berpendapat bahwa kasus tersebut tidak seharusnya dilanjutkan pada class action atas dasar klaim diskriminasi.
"Kami tidak percaya tuduhan enam orang penggugat mewakili karyawan wanita yang bekerja pada kami," kata Jeff Gearhart, Penasehat Umum Wal Mart.##
New York Times | Eka Utami Aprilia
Sumber: http://tempointeraktif.com/hg/profil_bisnis/2010/04/27/brk,20100427-243489,id.html/27 April 2010/
Putusan itu meminta pengadilan distrik agar wanita yang bekerja di Wal-Mart 1998-2001 tetapi kini tak lagi bekerja di perusahaan itu, harus diikutsertakan dalam Class Action. Jika begitu, maka total pekerja wanita yang diwakili dalam Class Action bisa lebih dari dua juta orang.
Pemimpin para penggugat, Betty Dukes, menyambut baik keputusan itu. "Butuh waktu yang sangat lama, dan usaha yang besar, tapi akhirnya kami mendapatkannya di pengadilan. Itu semua yang pernah kita minta, "katanya.
Gugatan ini berawal di 2001. Saat itu, perusahaan retail terbesar di dunia ini dituntut karena membayar karyawan wanita lebih rendah daripada karyawan pria. Selain itu, kesempatan karyawan wanita mendapat promosi juga lebih kecil.
Padahal, 65 persen pekerja yang Wal Mart adalah wanita. Sementara hanya 33 persen wanita pada manajemen perusahaan. Gugatan ini merupakan kasus diskriminasi kerja terbesar dalam sejarah.
Wal Mart menyatakan tidak setuju dengan keputusan tersebut dan akan mengajuukan banding ke Mahkamah Agung Amerika Serikat. Manajemen erusahaan yang tahun lalu membukukan laba US$ 404,16 miliar ini berpendapat bahwa kasus tersebut tidak seharusnya dilanjutkan pada class action atas dasar klaim diskriminasi.
"Kami tidak percaya tuduhan enam orang penggugat mewakili karyawan wanita yang bekerja pada kami," kata Jeff Gearhart, Penasehat Umum Wal Mart.##
New York Times | Eka Utami Aprilia
Sumber: http://tempointeraktif.com/hg/profil_bisnis/2010/04/27/brk,20100427-243489,id.html/27 April 2010/