BMI Hong Kong Menuntut IdulFitri di Jadikan Hari Libur
Hongkonng, 3 /10/2010 : Organisasi-organisasi Buruhmigran Indonesia di Hong Kong pada hari minggu (3 oktober 2010) lalu menggelar aksi massa...
https://www.infogsbi.or.id/2010/11/bmi-hong-kong-menuntut-idulfitri-di.html
Hongkonng, 3 /10/2010: Organisasi-organisasi Buruhmigran Indonesia di Hong Kong pada hari minggu (3 oktober 2010) lalu menggelar aksi massa (mass rally) ke Central Government Office (CGO) untuk mendesak Pemerintah Hong Kong mengakui Hari Raya Muslim sebagai hari libur resmi (public holiday). Aksi ini di ikuti sekitar 600 BMI yang tergabung dalam berbagai macam organisasi.
Aksi massa ini di gerakkan oleh Koalisi Tenaga Kerja Indonesia Hong Kong (KOTKIHO). Dalam aksi tersebut massa berjalan kaki puluhan kilometer dari Cause Way Bay (pusattempatberkumpul BMI ketikaberlibur) menuju Central (tempatpusatpemerintahan Hong Kong). Disepanjang jalan mereka meneriak kanyel-yel tuntutan dan membagi-bagikan selebaran berbahasa Inggris dan Indonesia kepada warga Hong Kong.
Meskipun Basic Law Hong Kong menjamin kebebasan setiap pemeluk agama termasuk kaum muslim untuk menjalankan ibadahnya tetapi padakenyataannya diskriminasi masih banyakterjadi. Salah satunya dengan tidak ditetapkannya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari liburnasional seperti hari raya imlek ataupun hari raya natal.
Tuntutan kami adalah penetapan hari raya muslim sebagai hari libur resmi, juga mengharapkan masyarakat Hong Kong dapat lebih menghargai umat muslim untuk menjalankan ibadahnya. Karena pada kenyataan sehari-hari buruh migran Indonesia yang sebagaian besar muslim sering mengalami larangan oleh majikannya untuk menjalankan sholat lima waktu, kata Lutfi Purwanti Koordinator aksi dari KOTKIHO.
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, bahwa Aksi massa ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti KJRI-HK atau pun komunitas muslim lainnya. Kami memahami Memang tidak mudah untuk mewujudkan hal ini seperti yang disampaikan oleh salah satu anggota legislative Pemerintah Hong Kong. Tapi kami dan BMI-di HK tidak akan menyerah dan berhenti sampai disini saja, kamai akan kembali menggelar aksi sampai tuntutan ini terpenuhi. Tegas Lutfi dengan penus semangat. ## Bravo BMI-HK! (Yully*)
*Yully Riswati : adalah Buruh Migran Indonesia di HongKong (HK) anggota dari organisasi IMWU di HK.
Aksi massa ini di gerakkan oleh Koalisi Tenaga Kerja Indonesia Hong Kong (KOTKIHO). Dalam aksi tersebut massa berjalan kaki puluhan kilometer dari Cause Way Bay (pusattempatberkumpul BMI ketikaberlibur) menuju Central (tempatpusatpemerintahan Hong Kong). Disepanjang jalan mereka meneriak kanyel-yel tuntutan dan membagi-bagikan selebaran berbahasa Inggris dan Indonesia kepada warga Hong Kong.
Meskipun Basic Law Hong Kong menjamin kebebasan setiap pemeluk agama termasuk kaum muslim untuk menjalankan ibadahnya tetapi padakenyataannya diskriminasi masih banyakterjadi. Salah satunya dengan tidak ditetapkannya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari liburnasional seperti hari raya imlek ataupun hari raya natal.
Tuntutan kami adalah penetapan hari raya muslim sebagai hari libur resmi, juga mengharapkan masyarakat Hong Kong dapat lebih menghargai umat muslim untuk menjalankan ibadahnya. Karena pada kenyataan sehari-hari buruh migran Indonesia yang sebagaian besar muslim sering mengalami larangan oleh majikannya untuk menjalankan sholat lima waktu, kata Lutfi Purwanti Koordinator aksi dari KOTKIHO.
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, bahwa Aksi massa ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti KJRI-HK atau pun komunitas muslim lainnya. Kami memahami Memang tidak mudah untuk mewujudkan hal ini seperti yang disampaikan oleh salah satu anggota legislative Pemerintah Hong Kong. Tapi kami dan BMI-di HK tidak akan menyerah dan berhenti sampai disini saja, kamai akan kembali menggelar aksi sampai tuntutan ini terpenuhi. Tegas Lutfi dengan penus semangat. ## Bravo BMI-HK! (Yully*)
*Yully Riswati : adalah Buruh Migran Indonesia di HongKong (HK) anggota dari organisasi IMWU di HK.