Pernyataan Sikap ILPS-Indonesia dalam Global Day of Action 15 Oktober 2011
Pernyataan Sikap : International League of People’s Struggle-ILPS (Liga Perjuangan Rakyat Internasional) Indonesia “Aksi Global Melawan Per...
https://www.infogsbi.or.id/2011/10/pernyataan-sikap-ilps-indonesia-dalam.html?m=0
Pernyataan Sikap :
International League of People’s Struggle-ILPS
(Liga Perjuangan Rakyat Internasional) Indonesia
“Aksi Global Melawan Perampokan; Penindasan dan Perang Imperialis”
-Hentikan Perampsan Upah, Tanah dan Kerja, Lawan segala Bentuk Tindak Kekerasan-!
Liga Perjuangan Rakyat Internasional (ILPS), sebuah Aliansi global anti-imperialis dan anti feodalisme, telah menyerukan kepada masyarakat dunia untuk membangkitkan, mengorganisir dan memobilisasi untuk protes bersama pada Hari Aksi Global tanggal 15 Oktober ini. Aksi ini dimaksudkan untuk protes serta menolak penjarahan imperialis, berbagai tindakan represi oleh negara serta menuntut untuk segera diakhirinya segala bentuk penindasan dalam rangka membawa kehidupan yang jauh lebih baik bagi rakyat”. Kampanye ini akan dilakukan secara serentak diseluruh penjuru dunia. Sedikitnya, 80 negara sudah menyatakan diri akan menggelar aksi bersama.
Krisis dalam sistem kapitalis dunia telah mengakibatkan depresi berkepanjangan, bahkan sebanding dengan great depression yang pernah terjadi diera 30an. Hal ini telah memicu kebangkitan kekuatan fasis dan agresi militer diberbagai negeri oleh imperialisme. Di Indonesia, kebangkitan fasisme ini semakin nyata, dimana rejim yang berkuasa selalu menjawab aspirasi demokratis gerakan massa dengan tindakan kekerasan. Menjadi sebuah keharusan dan hal mendesak bagi gerakan massa demokratis untuk mengintensifkan perjuangan melawan imperialisme dan seluruh rejim reaksioner diberbagai negeri. Ini adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan kebebasan yang lebih besar, demokrasi, keadilan sosial, kesempatan kerja, kehidupan yang lebih baik dan perdamaian dunia.
Imperialisme melalui kebijakan neo-liberal mereka dengan serakah menghancurkan kondisi sosial dan lingkungan alam, melakukan eksploitasi tak terkendali untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Dipelopori oleh oligarki keuangan internasional, kaum borjuasi monopoli telah menghancurkan kehidupan rakyat pekerja diberbagai negeri.
Contoh paling actual adalah tewasnya Petrus Ayamiseba, seorang buruh PT. Freeport Indonesia dalam aksi mogok massal yang mereka lakukan untuk menuntut kesetaraan dan kenaikan upah demi perbaikan hidup. Bukan kenaikan upah yang didapatkan, namun tuntutan tersebut dijawab dengan peluru tajam polisi yang berujung pada kematian buruh pabrik emas dan tembaga milik imperialisme AS. Hal serupa juga mesti dialami oleh 53 orang buruh di Pabrik Nestle yang harus menerima PHK dari perusahaan karena melakukan perjuangan untuk menuntut kenaikan upah. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa imperialism adalah penyebab terjadinya krisis dan kehancuran bagi kaum pekerja di berbagai negeri.
Seiring dengan telah bangkitnya gerakan rakyat di berbagai belahan negeri termasuk di Amerika Serikat sebagai negeri pemimpin Imperialis yang menentang kebijakan pemerintahnya serta menetang dominasi imperialis menentang keserakan dan kebiadaban kapitalis monopoli dunia serta perang agresi yang di lancarkannya. Untuk itu kita penting untuk bersatu dengan kekuatan-kekuatan anti-imperialis dan demokratis lain di seluruh dunia. Kita harus bekerja sama dan menggabungkan diri dengan berbagai kekuatan dalam rangka untuk memprotes dan melawan penjarahan kapitalis monopoli dan perang agresi.
Kami dari ILPS-Indonesia mengutuk keserakahan tak terkendali kapitalis monopoli yang telah membawa dan menghancurkan kondisi sosial dan membawa keterbelakangan bagi negeri-negeri berkembang. ILPS-Indonesia juga mengutuk terorisme negara, perang agresi, dan perusakan lingkungan yang didorong dan disponsori oleh kapitalis monopoli.
Di Indonesia sepanjang sejarah perkembangannya, Rakyat Indonesia tidak pernah terlepas dari penindasan dan penghisapan yang melahirkan penderitaan demi penderitaan. Dibawah Kuasa Rezim anti Rakyat dan Anti Demokrasi yang di pimpin oleh SBY-Budiono saat ini rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan yang semakin menyakitkan dengan penghisapan yang dalam akibat dominasi Imperialisme atas topangan kuat feodalisme yang dioperasionalkan oleh Borjuis besar komprador dan Rezim Boneka dalam negeri.
Saat ini, di Indonesia keserakahan takterkendali; korupsi semakin menjadi-jadi; pemerintah bahkan semakin gencar mempromosikan berbagai program yang mensyaratkan terjadinya penghisapan yang semakin besar atas kekayaan alam Indonesia demi melayani kaum kapitalis monopoli asing, salah satunya adalah program pembangunan melalui “Master plan Program Prcepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia- MP3EI”. Untuk menjamin keberlangsungan program tersebut, Pemerintah telah melahirkan berbagai kebijakan dan perundang-undangan sebagai legitimisai penghisapannya, antara lain, RUU Pengadaan tanah yang akan semakin melegitimisai perampasan tanah secara besar-besaran. RUU Intelijen yang telah disahkan pada tanggal 11 Oktober kemarin, sebagai jaminan untuk dapat menghambat dan memberangus gerakan perlawanan Rakyat. Adapula RUU Pendidikan Tinggi yang akan semakin melegitimasi privatisasi dan komersialisasi pendidikan.
Di sini di Indonesia akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjadi kaki tangan kapitalis monopoli telah menghancurkan mata pencaharian rakyat; perampasan tanah yang semakin masif; penggusuran; tindak kekerasan; PHK dan pengangguran yang semakin tinggi; Pemotongan Upah dan Pemberangusan Serikat; penerapan sstem kerja kontrak jangka pendek dan outsourcing semakin meluas dan massif disemua sektor industry sehingga sendi-sendi penghidupan rakyat semakin sulit dan terjepit.
Begitupun disektor Pendidikan, Mahasiswa dan kalangan Intelektuil lainnya juga dihadapkan dengan persoalan yang sama. Bahkan Mahasiswa dan kalangan Intelektuil lainnya tidak diberikan ruang untuk mengembangkan diri baik untuk menyampaikan pendapat, beroraganisasi maupun mengembangkan kreasi melalui skill yang dimilikipun tidak diperbolehkan.
Akibat kebijakan ekonomi pemerintah SBY-Budiono yang mengabdi pada kaum kapitalis monopoli telah memaksa jutaan rakyat Indonesia untuk membayar biaya social dengan biaya yang sangat tinggi akibat krisis yang semakin menajam dan meluas yang tidak hanya dalam aspek keuangan, namun juga krisis hutang yang terus membengkak menyebabkan (Imperialisme) semakin kalut karena ketidak mampuannya menyelesaikan krisis yang dideritanya, sehingga dengan berbagai skema penghisapannya semakin bringas dan brutal melemparkan bebannya diatas pundak Rakyat diseluruh dunia termasuk di Negara-negara jajahan setengah jajahan dan bergantung seperti Indonesia.
Maka melalui momentum “Aksi Global melawan Perampokan Penindasan dan Perang Imperialis” saat ini, ILPS Indonesia Menyatakan Sikap: Mengutuk Imperialisme atas berbagai skema penghisapannya, perampokan terhadap Rakyat dan Agresi perang serta berbagai Tindak Kekerasan yang dilakuan terhadap Rakyat diseluruh Negeri.
Melalui aksi ini pula kami mendukung dan memberikan solidaritas penuh atas perjuangan buruh PT Freeport Indonesia dalam berjuang menuntut kenaikan kesetaraan upah; perbaikan kondisi kerja dan syarat-syarat kerja di tempat kerjanya serta perjuangan-perjuangan buruh dan rakyat di manapun dalam mempertahankan haknya membangun demokrasi menciptakan kesejahteraan; keadilan social; pekerjaan penuh bagi semua orang serta perjuangan untuk perdamaian dunia yang abadi.
Selain itu ILPS-Indonesia juga Menuntut:
1. Hentikan Penghisapan dan Pengerukan Sumber Daya Alam serta Seluruh Sumber Penghidupan Rakyat;
2. Hentikan kebijakan Neoliberal didalam Negeri Jalankan Land reform sejati dan Bangun Industri Nasional yang kuat dan mandiri;
3. Hentikan Perang dan Agresi di Berbagai Negeri dan Kawasan;
4. Hentikan segala Bentuk Tindak Kekerasan dan Kejahatan terhadap Rakyat;
5. Hentikan Perampasan atas Upah, Tanah dan Kerja;
Demikian pernyataan sikap ini Kami sampaikan, Kami dari ILPS Indonesia juga Mengajak dan menyerukan kepada seluruh Rakyat Indonesia khususnya dan Rakyat tertindas seluruh Dunia pada umumnya untuk segera mengorganisasikan diri, bersatu dan berjuang bersama untuk mewujudkan Demokrasi sejati dengan menghancurkan keculasan Rezim boneka dan borjuis besar komprador, serta membangun Solidaritas dan persatuan perjuangan Internasional untuk menghancurkan dominasi dan penghisapan Imperialisme diseluruh dunia.
Jakarta, 15 Oktober 2011
International League of Peoples' Struggle (ILPS-Indonesia)
RUDI HB DAMAN
Ketua
(HP. +6281808974078)