GSBI: Menyesalkan Tindakan Pembubaran Paksa yang dilakukan oleh Kepolisian dalam Menghadapi Aksi unjurasa di Gedung DPR.
Jumat, 30 Maret 2012, Ribuan massa aksi buruh, tani, pemuda, mahasiswa yang sejak pagi tadi melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPR/DP...
https://www.infogsbi.or.id/2012/04/gsbi-menyesalkan-tindakan-pembubaran.html?m=0
Jumat, 30 Maret 2012, Ribuan massa aksi buruh, tani, pemuda, mahasiswa yang sejak pagi tadi melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPR/DPD/MPR hingga pukul 19.00 wib sudah mulai memasuki halaman Gedung DPR/DPD/MPR RI Jakarta. Massa aksi terus menyampaikan penolakannya terhadap rencana pemerintah yang akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sejak pukul 14.00 wib tadi telah menjadi agenda sidang paripurna DPR RI.
Dalam pantauan GSBI meskipun saat ini sidang diskor para pengunjukrasa tetap bersemangat dan mendesak DPR agar tidak menyetujui rencana kenaikan BBM yang akan ditetapkan dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2012, para pengunjukrasa terus merangsek memasuki Gedung DPR RI mengingat hingga saat ini sidang paripurna diskor dan dalam pandangan para pengunjukrasa kebijakan kenaikan harga BBM tidak boleh disetuju oleh rapat pari purna DPR RI.
Ditengah-tengah aksi unjurasa buruh tani, pemuda dan mahasiswa yang terus berlangsung Ketua umum DPP GSBI Rudy HB Daman menyampaikan bahwa unjurasa akan terus dilakukan sampai mendapat kepastian bahwa harga bahan bakar minyak tidak disetujui dalam sidang pari purna DPR malam ini dan massa akan berencana untuk terus bertahan meskipun aksi unjurasa ini mendapat kawalan ketat aparat keamanan.
Disisi lain memasuki pukul 19.10 wib aparat keamanan mulai mendorong para pengunjurasa keluar gedung DPR dimana massa mulai terdorong ke dalam Tol dalam kota karena pihak keamanan menggunakan water canon dan gas air mata untuk membubarkan para pengunjukrasa.
Selanjutnya masih ditengah-tengah aksi unjukrasa Rudy HB Daman ketua umum DPP GSBI menyatakan bahwa pembubaran aksi unjukrasa ini menunjukkan bahwa Rejim SBY Boediono adalah rejim sangat refresif, sebagaimana diketahui juga bahwa sudah setidaknya ada 3 rumah sakit yang disiagakan untuk mengantisipasi korban unjukrasanya, hal ini makin menunjukkan bahwa aparat sudah sangat bersiap untuk melakukan tindakan refresif kepada para buruh, tani, pemuda dan mahasiswa sambung Rudy.
Masih dalam aksi hingga malam ini ditengah pembubaran yang dilakukan oleh aparat, Rudy HB Daman ketua umum DPP GSBI menyatakan kecamannya dan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam menghadapi unjukrasa ini.
Masih dalam pantau GSBI belum diketahui apakah para demontrans ada yang tertangkap atau terluka mengingat keadaan yang sudah gelap di depan gedung DPR RI.#
Tulisan ini sudah dipublikasikan oleh DPP.GSBI pada tanggal 30 Maret 2012 di milist dan juga sudah dimuat dibeberapa media online.
Tulisan ini sudah dipublikasikan oleh DPP.GSBI pada tanggal 30 Maret 2012 di milist dan juga sudah dimuat dibeberapa media online.