Jelang Dideportasi, Ini Pesan Jim Keady Pada Aktivis Buruh Indonesia
Jakarta- Satu hari menjelang dideportasi, aktivis buruh asal Amerika Serikatr (AS), Jim Keady masih sempat memberikan kuliah di hadapan...
https://www.infogsbi.or.id/2014/05/jelang-dideportasi-ini-pesan-jim-keady.html
Jakarta- Satu hari menjelang dideportasi,
aktivis buruh asal Amerika Serikatr (AS), Jim Keady masih sempat
memberikan kuliah di hadapan mahasiswa dan aktivis muda.
Jim yang sudah lebih dari 14 tahun melakukan advokasi buruh Nike di Indonesia menjadi pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan Suluh Nusantara bekerja sama dengan Institut Studi Indonesia Amerika (AIFIS) di kawasan Pancoran Jakarta, Senin (5/5).
Direktur NGO Educating for Justice yang berkantor pusat di AS tersebut akan dideportasi besok, Selasa (6/5), gara-gara ikut bersama buruh melakukan aksi peringatan Hari Buruh (May Day) 1 Mei 2014 di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Jim menceritakan pengalamannya melakukan perlawanan terhadap perusahaan sepatu terbesar di dunia NIKE. Menurut Jim, perusahaan yang berkantor pusat di Oregon Amerika tersebut sudah 25 tahun beroperasi di Indonesia, tetapi tidak memperhatikan kesejahteraan buruhnya.
"Nike memiliki 40 pabrik di seluruh Indonesia dengan lebih dari 170 ribu buruh, mereka hanya menggaji buruh-buruh tersebut dengan upah sangat rendah yang tidak cukup untuk kehidupan yang layak", kata Jim yang pernah hidup bersama buruh dipemukiman kumuh selama berbulan-bulan.
Sambil memutarkan video dokumentari dan foto-foto kondisi buruh Nike di Indonesia yang memprihatinkan, Jim ingin membuka mata masyarakat Indonesia bahwa sesungguhnya saat ini Indonesia hidup seperti di zaman kolonial. Kuatnya perusahaan-perusahaan multinasional seperti Nike mencengkram Indonesia sesungguhnya sama dengan situasi dimana dulu negeri ini dikuasai oleh VOC pada masa kolonialisme Belanda.
Deputi Direktur AIFIS Johan Purnam juga membenarkan situasi tersebut. "Dulu kita dijajah Belanda, bukan melalui kekuatan negaranya, melainkan melalui kekuatan perusahaan multinasionalnya yang bernama VOC. Melihat situasinya dengan sekarang, sesungguhnya tak ada bedanya", ungkap alumnus IPB Bogor tersebut.
Sementara itu Pendiri Suluh Nusantara Stefanus Gusma yang hadir dalam acara tersebut mendukung gagasan Jim untuk mengubah orientasi gerakan buruh di Indonesia dari yang selama ini selalu ditujukan kepada pemerintah menjadi ditujukan kepada kantor pusat perusahaan-perusahaan multinasional di negara asalnya.
"Selama ini aksi-aksi buruh selalu vis a vis terhadap pemerintah, ujung-ujungnya rakyat seakan diadu dengan pemerintah. Padahal pemerintah sendiri tidak berdaya menghadapi kekuatan perusahaan-perusahaan besar itu. Oleh karena itu, aksi-aksi buruh ke depan juga perlu diarahkan kepada owner dari perusahaan-perusahaan multinasional seperti Nike tersebut.
Presentasi Jim Keady mendapatkan simpati dari puluhan audiens yang hadir. Mendengar besok hari Jim harus hengkang dari Indonesia, salah seorang aktivis dari Suluh Nusantara-pun berinisiatif mengajak audiens melakukan 'action' mencegah agar Jim tidak dideportasi. Mereka mengirimkan sms massal kepada salah seorang staf Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar membantu mencegah Jim dideprtasi.
"Pemerintah Indonesia seharusnya jangan mendeportasi aktivis yang selama ini banyak membela kepentingan rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai buruh", kataAnnas, salah seorang mahasiswa yang hadir.#
Sumber : http://www.sayangi.com/hukum1/read/22734/jelang-dideportasi-ini-pesan-jim-keady-pada-aktivis-buruh.
Jim yang sudah lebih dari 14 tahun melakukan advokasi buruh Nike di Indonesia menjadi pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan Suluh Nusantara bekerja sama dengan Institut Studi Indonesia Amerika (AIFIS) di kawasan Pancoran Jakarta, Senin (5/5).
Direktur NGO Educating for Justice yang berkantor pusat di AS tersebut akan dideportasi besok, Selasa (6/5), gara-gara ikut bersama buruh melakukan aksi peringatan Hari Buruh (May Day) 1 Mei 2014 di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Jim menceritakan pengalamannya melakukan perlawanan terhadap perusahaan sepatu terbesar di dunia NIKE. Menurut Jim, perusahaan yang berkantor pusat di Oregon Amerika tersebut sudah 25 tahun beroperasi di Indonesia, tetapi tidak memperhatikan kesejahteraan buruhnya.
"Nike memiliki 40 pabrik di seluruh Indonesia dengan lebih dari 170 ribu buruh, mereka hanya menggaji buruh-buruh tersebut dengan upah sangat rendah yang tidak cukup untuk kehidupan yang layak", kata Jim yang pernah hidup bersama buruh dipemukiman kumuh selama berbulan-bulan.
Sambil memutarkan video dokumentari dan foto-foto kondisi buruh Nike di Indonesia yang memprihatinkan, Jim ingin membuka mata masyarakat Indonesia bahwa sesungguhnya saat ini Indonesia hidup seperti di zaman kolonial. Kuatnya perusahaan-perusahaan multinasional seperti Nike mencengkram Indonesia sesungguhnya sama dengan situasi dimana dulu negeri ini dikuasai oleh VOC pada masa kolonialisme Belanda.
Deputi Direktur AIFIS Johan Purnam juga membenarkan situasi tersebut. "Dulu kita dijajah Belanda, bukan melalui kekuatan negaranya, melainkan melalui kekuatan perusahaan multinasionalnya yang bernama VOC. Melihat situasinya dengan sekarang, sesungguhnya tak ada bedanya", ungkap alumnus IPB Bogor tersebut.
Sementara itu Pendiri Suluh Nusantara Stefanus Gusma yang hadir dalam acara tersebut mendukung gagasan Jim untuk mengubah orientasi gerakan buruh di Indonesia dari yang selama ini selalu ditujukan kepada pemerintah menjadi ditujukan kepada kantor pusat perusahaan-perusahaan multinasional di negara asalnya.
"Selama ini aksi-aksi buruh selalu vis a vis terhadap pemerintah, ujung-ujungnya rakyat seakan diadu dengan pemerintah. Padahal pemerintah sendiri tidak berdaya menghadapi kekuatan perusahaan-perusahaan besar itu. Oleh karena itu, aksi-aksi buruh ke depan juga perlu diarahkan kepada owner dari perusahaan-perusahaan multinasional seperti Nike tersebut.
Presentasi Jim Keady mendapatkan simpati dari puluhan audiens yang hadir. Mendengar besok hari Jim harus hengkang dari Indonesia, salah seorang aktivis dari Suluh Nusantara-pun berinisiatif mengajak audiens melakukan 'action' mencegah agar Jim tidak dideportasi. Mereka mengirimkan sms massal kepada salah seorang staf Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar membantu mencegah Jim dideprtasi.
"Pemerintah Indonesia seharusnya jangan mendeportasi aktivis yang selama ini banyak membela kepentingan rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai buruh", kataAnnas, salah seorang mahasiswa yang hadir.#
Sumber : http://www.sayangi.com/hukum1/read/22734/jelang-dideportasi-ini-pesan-jim-keady-pada-aktivis-buruh.