Piala Dunia! Disponsori oleh Buruh Murah dan Mudah Dipecat!
Realese Media Piala Dunia! Disponsori oleh Buruh Murah dan Mudah Dipecat! Viva sepak bola dunia! Viva demokrasi! “Ayo te...
https://www.infogsbi.or.id/2014/06/piala-dunia-disponsori-oleh-buruh-murah.html?m=0
Realese
Media
Piala Dunia!
Disponsori oleh Buruh Murah dan Mudah Dipecat!
Viva sepak bola dunia!
Viva demokrasi!
“Ayo tebak, siapa
pemenang Piala Dunia 2014?” “Siapa tim favorit Anda di Piala Dunia 2014 yang
akan dilangsungkan di Brazil?”
Piala Dunia, ajang
bergengsi. Para pemain kelas dunia adu kekuatan dan unjuk kebolehan. Piala
Dunia 2014 akan disponsori oleh dua merek ternama; Adidas dan Nike.
Di ajang Piala Dunia
nanti, dua sponsor tersebut akan bertarung merebut para konsumen. Untuk
menggaet konsumen, Adidas telah mengontrak pemain sepakbola asal Argentina,
Lionel Messi. Sementara Nike, membayar bintang sepakbola asal Brazil, Neymar.
Hebat bukan bukan?!
Piala Dunia merupakan
ajang mencetak laba, sebanyak-banyaknya. Sejauh ini Nike maupun Adidas meraup
keuntungan lebih dari 5 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 57 triliun
per tahun (marketing.co.id, 14/5/2014). Dari ajang Piala Dunia, CEO Adidas Herbert
Hainer mengatakan, menargetkan penjualan 2 miliar euro atau 2,8 miliar dollar
AS. Sementara Nike akan mengantongi laba
sebesar Rp 2 miliar dolar AS (Kompas, 13/03/2014).
Sebentar! Darimana dan
bagaimana keuntungan Adidas dan Nike diperoleh? Jika tidak ada manusia yang
merakit bahan baku dan menggerakkan mesin, apakah pakaian olahraga Nike dan
Adidas dapat diperdagangkan? Untuk siapa keuntungan tersebut?
Dari harap-cemas
pemenang Piala Dunia 2014; dari hiruk pikuk dukung-mendukung pemenangan Calon
Presiden 2014, mari rehat sejenak! Mari melihat ke pojok pabrik, dalam
kontrakan-kontrakan kumuh dan sempit, dalam wajah kumal makhluk Tuhan yang
dinamai buruh. Merekalah yang membuat pakaian olahraga Nike dan Adidas. Setiap
detik diancam dengan ketidakpastian kerja dan pendapatan serta mahalnya
barang-barang kebutuhan pokok.
Contoh mencolok keadaan
di atas dialami oleh buruh di PT Panarub Dwikarya Tangerang Banten. Di antara
produk PT Panarub Dwi Karya adalah Adidas. 12 Juli mendatang, genap dua tahun penderitaan dan penyiksaan
yang dialami. Dua tahun lalu, protes terhadap kesulitan mendapatkan cuti dan
waktu istirahat yang cukup, bahkan untuk keperluan ibadah dan minum, berbuah
penyingkiran. Kami juga protes terhadap pembayaran upah minimum yang tidak
sesuai dengan peraturan upah minimum. Buruh dibayar Rp 1.300.000 padahal
ketetapan upah minimum Rp 1.682.000. Di setiap line produksi, dua orang buruh
dipaksa menghasilkan 140 pasang sepatu per jam. Dalam delapan jam, dua orang
buruh menghasilkan 1.120 pasang sepatu. Ini baru di satu pabrik. Silakan
dikalikan dengan ribuan pabrik yang ada di Indonesia dan ditambah di Asia.
Tahukah Anda, jika buruh
tidak mampu memenuhi target? Mereka akan dibentak, dicacimaki, dan dibuang.
Layaknya barang usang. Masuk tong sampah!
Berkali-kali mengadu
kepada perwakilan Adidas Indonesia. Apa yang dikatakannya. Departemen sosial
dan lingkungan grup Adidas, Adelina Simanjuntak mengatakan, “Tidak hari ini,
besok atau tahun depan Adidas sudah tidak akan ikut campur dalam masalah buruh
Panarub Dwikarya. “
Demikianlah. Adidas
meraup keuntungan. Menghisap keringat buruh sekering-keringnya. Setelah itu,
dibuang!
Sampai sekarang,
buruh-buruh PT Panarub Dwikarya yang menuntut hak mereka tidak jelas keadaannya.
Laporan anggota kami menemukan bahwa akibat pemecatan, para buruh mengalami keadaan
yang mengenaskan. Beberapa anak buruh tidak bisa meneruskan sekolah, sebagian
lagi terusir dari kontrakannya, satu orang buruh meninggal akibat tidak mampu
membayar biaya pengobatan. Ketidakpastian pendapatan dalam rumah tangga pun
menyebabkan keretakkan rumah tangga.
Kami tidak menghalangi
niat Anda untuk menyaksikan Piala Dunia 2014. Tapi mengajak Anda, para pecinta
sepak bola untuk turut memerhatikan keadaan buruh yang telah membuat pakaian
olahraga sehingga Piala Dunia bisa dilangsungkan. Kami, Serikat Buruh Garmen,
Tekstil dan Sandang Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Panarub
Dwi Karya mengajak Anda untuk berbareng bergerak dan menuntut Adidas mempertanggungjawabkan
keadaan para buruh yang telah memproduksi barang untuk mereka. Para buruh yang
tidak memiliki kepastian masa depan, karena dipandang remeh oleh para
penyelenggara negara.
Kami, SBTS-GSBI akan
melakukan protes. Protes akan diikuti oleh 200 buruh PT Panarub Dwikarya, dan
anggota GSBI lain di Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Sukabumi.
Kami akan melaksanakan
protes di Bundaran Hotel Indonesia serta menuju Kantor Adidas Indonesia dan
Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Sebagai
buruh PT Panarub Dwi Karya kami menuntut:
1.
Adidas
segera menyelesaikan persoalan 1300 buruh PT Panarub Dwi Karya
2.
Memberikan
ganti kerugian materiil dan imateril yang dialami buruh PT Panarub Dwi Karya
3.
Mentri
Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar segera menyelesaikan persoalan PHK 1300 buruh PT
Panarub Dwikarya
Jika Anda buruh Adidas
dan Nike, buruh yang menyuplai barang untuk Adidas dan Nike mari bersama-sama
menuntut:
1.
Menuntut
Adidas dan Nike memastikan kebebasan berserikat dan upah yang layak di
perusahaan-perusahaan yang menjadi pemasoknya.
2.
Menuntut
Pemerintah Indonesia, agar memastikan para investor garmen dan tekstil tunduk
dan patuh pada peraturan perundangan yang berlaku!
Tangerang, 11 Juni 2014
Kontak
person : Kokom Komalawati ( 08128870192 )