GAMMI lakukan Istighotsah untuk Petani Rembang dan Karawang
Pada Minggu 29 Juni 2014 bertepatan memasuki hari pertama bulan ramadhan 1435 Hijriah Ratusan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong bertemp...
https://www.infogsbi.or.id/2014/07/gammi-lakukan-istighotsah-untuk-petani.html
Pada Minggu 29 Juni 2014 bertepatan memasuki hari pertama bulan ramadhan 1435 Hijriah Ratusan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong bertempat di lapangan Soccer 2 Victoria Park gelar Istighotsah untuk mengharap perlindungan, rahmat, berkah serta dikabulkan semua do'a, acara ini digelar oleh Gabungan Migran Muslim Indonesia (GAMMI) bekerjasama dengan Jaringan BMI Cabut UUPPTKILN No. 39/2004.
Dalam release yang GSBI terima, Romlah Rosidah selaku Ketua
GAMMI menjelaskan, bahwa Istighotsah ini
di tujukan untuk mendoakan perjuangan kaum tani di Rembang dan Karawang secara
khusus yang baru-baru ini mendapat tindakan refresif dari aparat kepolisian
serta untuk seluruh rakyat Indonesia yang sedang menjalankan perjuangan untuk
hak-hak demokratisnya terutama kaum buruh dan petani.
Secara tegas GAMMI mengutuk tindakan anarkis aparat negara terhadap
petani di Rembang dan Karawang serta mengutuk para pihak yang telah merampas lahan
dan perkampungan petani di Rembang Jawa Tengah dan Karawang Jawa Barat dalam
dua pekan terakhir serta mengutuk tindak kekerasan dan penyiksaan lainnya
terhadap rakyat oleh negara.
"Pihak pemerintah yang seharusnya menjadi penengah dan
pemberi perlindungan kepada rakyat malah menjadi eksekutor yang sewaktu waktu
bebas melakukan penggusuran, penangkapan bahkan penyiksaan. Semakin jelas
membuka mata dunia, melalui aparat yang setiap kali turut hadir dalam sengketa
dan perampasan upah, tanah, kerja rakyat, namun hanya untuk melindungi
kepentingan kelas para borjuasi serta tuan tanah". Papar Romlah Rosidah
Ketua GAMMI.
"Rakyat Indonesia yang mayoritas petani nelayan tradisional harus bersaing dengan monopoli sumber daya alam oleh borjuasi besar komprador dan tuan tanah, sehingga menjadikan rakyat semakin terhimpit dan di miskinkan. Ketidak berpihakan pemerintah dalam melindungi dan mensejahterakan rakyat ini telah memaksa jutaan rakyat pontang panting mencari penghidupan hingga terpaksa bekerja ke luar negeri tanpa perlindungan dari negara, demi anak, demi keluarga, demi mendapatkan kesehatan juga pendidikan yang sangat mahal di tanah air".
Meskipun Cuaca Hujan dan terik berubah cepat sore itu tidak menyurutkan kekhusyukan para jama'ah untuk berdo'a. Acara Istighotsah ini juga di isi dengan pidato solidaritas dari berbagai organisasi dan para BMI, pembacaan puisi dan pembacaan statemen bersama JBMI terkait peringatan hari Dukungan International untuk Korban Penyiksaan, yang juga di adakan dalam hari yang sama. Acara Istighosah ini ditutup dengan Do'a dan Berbuka puasa bersama di lapangan Victoria Park. #
"Rakyat Indonesia yang mayoritas petani nelayan tradisional harus bersaing dengan monopoli sumber daya alam oleh borjuasi besar komprador dan tuan tanah, sehingga menjadikan rakyat semakin terhimpit dan di miskinkan. Ketidak berpihakan pemerintah dalam melindungi dan mensejahterakan rakyat ini telah memaksa jutaan rakyat pontang panting mencari penghidupan hingga terpaksa bekerja ke luar negeri tanpa perlindungan dari negara, demi anak, demi keluarga, demi mendapatkan kesehatan juga pendidikan yang sangat mahal di tanah air".
Meskipun Cuaca Hujan dan terik berubah cepat sore itu tidak menyurutkan kekhusyukan para jama'ah untuk berdo'a. Acara Istighotsah ini juga di isi dengan pidato solidaritas dari berbagai organisasi dan para BMI, pembacaan puisi dan pembacaan statemen bersama JBMI terkait peringatan hari Dukungan International untuk Korban Penyiksaan, yang juga di adakan dalam hari yang sama. Acara Istighosah ini ditutup dengan Do'a dan Berbuka puasa bersama di lapangan Victoria Park. #