Kabar dari Aksi hari Ke 5 Pelumpuhan Produksi 669 Buruh Pabrik Kompor Hock Mendapat Dukungan Solidaritas dari Berbagai Organsiasi Massa
KABAR HARI KE 5 (LIMA) Berita dari Perjuangan 669 buruh pabrik Kompor HOCK PT. Hockinda Citra Lestari, Sunggal Kab. Deli Serdang Suma...
https://www.infogsbi.or.id/2014/09/kabar-dari-aksi-hari-ke-5-pelumpuhan.html?m=0
KABAR HARI KE 5 (LIMA) Berita
dari Perjuangan 669 buruh pabrik Kompor HOCK PT. Hockinda Citra Lestari,
Sunggal Kab. Deli Serdang Sumatera Utara yang berjuang untuk dipekerjakan
kembali karena di PHK sepihak dan dilaksanakan/dipenuhinya hak-hak normatif
buruh:
Pasca dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian kemarin pagi
(10.30wib), 669 buruh kembali melakukan konsolidasi dengan di bantu warga
masyarakat sekitar pabrik (Kamis, 11 September 2014) pukul 14.00 wib kembali
mendirikan tenda perjuangan dan dapur umum di depan pabrik dan terus melakukan
aksi dan menginap didepan pabrik, kembali
menduduki gerbang pabrik perusahaan setelah buruh yang dibantu pihak kepolisian
dan diduga orang-orang bayaran perusahaan kemarin yang memaksa menerobos masuk
kerja, pulang pada pukul 17.00 wib dengan
menggunakan mobil box dengan pengawalan Satpam dan pihak kepolisian.
Hari ini (Jum’at 12 September 2014) sejak pagi tadi pukul 05.30
wib massa 669 buruh sudah berkumpul di depan pabrik dengan memulai aktivitasnya
senam pagi bersama, melakukan orasi-orasi dan kembali menyiapkan barisan massa.
Mulai pukul 06.30 wib buruh mulai bergerak menyusun barisan pendudukan pintu
gerbang pabrik guna melumpuhkan proses produksi perusahaan PT. Hockinda Citra
Lestari, dan pada pukul 07.00 masa terus
berdatangan dan bertambah jumlahnya terutama dari warga masyarakat sekitar
pabrik yang berjaga-jaga dan memberikan dukungan pada perjuangan 669 buruh.
Aksi pendudukan ratusan buruh tersebut berlangsung secara
tertib dan kondusif hingga pada sekitar pukul 08.00 pagi beberapa elemen
masyarakat baik yang terhimpun dalam organisasi maupun wilayah tempat tinggal
mulai berdatangan untuk mendukung dan ikut terlibat dalam perjuangan ratusan
buruh tersebut pabrik kompor Hock. Dimulai dengan dukungan dan keterlibatan
warga Desa Muliorejo yang tinggal di sekitaran perusahaan berdatangan dan
berkumpul di beberapa titik jalan akses menuju perusahaan. Tindakan warga
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghadang massa aksi yang dikomandoi
oleh serikat kerja bentukan perusahaan (SKHOCI) Serikat Kerja Hockinda Citra
Lestari yang ingin menerobos dan melakukan perlawanan terhadap ratusan buruh
yang berjuang dengan pendudukan di pintu pabrik. Massa aksi di bawah komando
SKHOCI tersebut terdiri dari sebagai kecil buruh yang masih bekerja di pabrik,
buruh baru yang baru saja memasukan lamaran kerja serta diduga sebagian lagi
dari masyarakat Desa Sei Semayang Gang Horas.
Pukul 08.00 wib datang pasukan kepolisian dengan senjata
lengkap seperti hari kemarin yang langsung di pimpin oleh AKP Aldi selaku
Kapolsek Sunggal.
Dan kira-kira pukul
08.15 wib datang 200 (dua ratus) massa buruh dari SBME GSBI PT DA bergabung dengan warga dan 669 buruh PT
Hockinda Citra Lestari, puluhan buruh
dari PT. Sumatera Gita Teknik (SGT).
Ismail Syahputra selaku kordinator dalam rombongan SBME GSBI
PT Damai Abadi mengatakan, “kedatangan kami ini adalah merupakan bentu dukungan
kami sesama buruh apalagi kami sama-sama dibawah naungan GSBI, ini adalah
bentuk solidaritas dan persatuan kami, karena nasib 669 buruh PT. Hockinda
Citra Lestari merupakan nasib kami juga, kami akan senantiasa bersama mereka
dan kami juga menyerukan kepada seluruh anggota GSBI khususnya dan kaum buruh
terutama kaum buruh yang berada di kawasan Industri Sunggal untuk peduli dan
memberikan dukungan nyata pada ratusan buruh pabrik kompor Hock ini, karena
kekuatan kaum buruh hanya dalam persatuan dan solidaritasnya. Yang di
perjuangkan 669 buruh kompor Hock ini adalah hak normatif dan sah secara
undang-undang jadi hukumnya wajib bagi kita selaku kaum buruh untuk
membelanya”. Tegasnya.
Kedatangan ratusan buruh ini mengakibatkan situasi di lokasi
perusahaan semakin padat massa. Situasi tersebut setidaknya juga mempengaruhi
sikap tekanan dari pihak Kepolisian yang dipimpin langsung oleh Bapak Kapolsek
Sunggal terhadap ratusan buruh yang menduduki pintu gerbang perusahaan.
Hingar bingar perjuangan 669 buruh yang melakukan aksi
pendudukan pintu gerbang perusahaan diisi dengan orasi politik kecaman dan
desakan kepada pihak pimpinan perusahaan PT. HCL untuk segera memenuhi tuntutan
buruh yaitu mempekerjakan kembali 669 buruh dan dipenuhinya hak-hak normatif.
Dukungan perjuangan terus mengalir, sekitar pukul 11.30 wib dukungan
kembali datang dari ratusan mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi mahasiswa
FMN Medan, KDAS, Pema USU, dan KAMMI USU.
Janter Ronaldo Purba, selaku kordinator rombongan mahasiswa
ini menyampaikan, kami datang karena kami mendenagar dan prihatin atas nasib
ratusan buruh pabrik kompor yang sedang berjuang malah di refresif oleh aparat
kopolisian, kedatangan kami ini sebagai bentuk solidaritas persatuan perjuangan
mahasiswa dengan perjuangan kaum buruh, intinya kami mendukung penuh perjuangan
buruh pabrik kompor hock ini untuk bisa dipekerjakan kembali dan dipenuhinya
hak-hak normatif buru. Kami akan terus mengabarkan dan menggalang
mahiswa-mahasiswa dan juga organisasi-organisasi mahasiwa untuk terus
berdatangan dan mendukung perjuangan ratusan buruh ini. Tegasnya.
Kedatangan ratusan mahasiswa ini langsung disambut semangat
sorak sorai dari ratusan buruh yang sedang berjuang dan dengan nyanyian lagu
perjuangan buruh. Berbagai orasi politik juga kembali bergema dari ratusan
mahasiswa tersebut di lokasi perusahaan. Aksi pendudukan pintu gerbang pabrik
selanjutnya berjalan secara kondusif dan tertib hingga berita ini dirilis 669 buruh yang memperjuangkan hak mereka agar
dipekerjakan kembali sebagaimana mestinya di perusahaan PT. Hockinda Citra
Lestri masih berlangung secara tertib di depan gerbang perusahaan. (TS2014)#.