Polisi dan SKHOCI kembali Terobas Barisan Massa Aksi 669 Buruh Pabrik Kompor Hock.
Delis Serdang, 18 Sept 2014 . Aksi damai pelumpuhan produksi yang dilakukan oleh 669 buruh pabrik kompor Hock di hari ke 11 kembali d...
https://www.infogsbi.or.id/2014/09/polisi-dan-skhoci-kembali-terobas.html?m=0
Delis Serdang, 18 Sept 2014. Aksi damai pelumpuhan produksi
yang dilakukan oleh 669 buruh pabrik kompor Hock di hari ke 11 kembali
dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian (18 September 2014) dan SKHOCI.
Ratusan buruh pabrik kompor Hock PT Hokinda Citralestari
yang melakukan mogok kerja secara damai berbaris menduduki gerbang pabrik
dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan buruh dan yel-yel, tepat pada pukul
08.30 wib kembali dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian demi mempasilitasi
kurang lebih 300 buruh yang dipimpin SKHOCI (serikat kerja hockinda citra
lestari) dan juga pihak perusahaan PT,Hokinda Citralestari untuk memaksa masuk
kerja.
Atas insiden pembubaran paksa ini banyak buruh perempuan yang pingsan karena
tarik-tarikan dengan pihak kepolisian, satpam dan juga akibat diseret paksa
oleh pihak kepolisian dan satpam serta OKP FKPPI yang turut serta, banyak buruh yang mengalami terkilir tangan dan kaki serta lecet tangan dan kaki akibat berbenturan dan
diseret oleh pihak kepolisian.
Dalam pembubaran aksi 669 buruh pabrik kompor HOCK oleh
pihak kepolisian dan juga SKHOCI yang di bantu oleh OKP, terjadi juga perampasan
dokumentasi poto-poto dan vidio kejadian yang di ambil buruh, beberapa buruh
yang berhasil merekam vidio dan mengambil poto
kekerasan yang dilakukan polisi (menjambak dan menyeret buruh) Hand Phone dan Kamera di ambil paksa pihak polisi dan di
delet semua poto dan vidio-vidionya.
Menurut Ahmadsyah (EBEN) Ketua GSBI Sumut ketika di hubungi
melalui Telepon mengatakan, bahwa situasi saat ini sudah terkendali dan semua
buruh yang ada didalam pabrik baik itu pihak SKHOCI maupun SBME GSBI menarik
diri keluara dari lokasi pabrik dan pabrik tetap kosong tidak menjalankan
produksi. Saat ini kami bersama para
korban dan delegasi SBME GSBI PT. HCL sedang menuju DPRD propinsi Sumatera
Utara untk mengadukan permasalahan ini
serta untk meminta DPRD Propinsi mau mengeluarkan seruan dan atau
perintah kepada pihak perusahaan untuk kembali segera memperkerjakan 669 buruh
dan dipenuhi serta dilaksanakannya hak-hak normatif mereka.
Sementara Farida Hanum, sekretaris PTP.SBME GSBI PT HCL
menjelaskan, insiden tadi sangat di sayangkan, kenapa pihak SKHOCI terus
memaksa masuk kerja dan pihak kepolisian juga malah mendukung SKHOCI hingga
kami di tarik-tarik dan dibubarkan paksa sampai banyak anggota kami yang
luka-luka dan pingsan. Namun demikian kami juga tadi berhasil menerobos barisan
posisi dan satpam dan kami langsung masuk ke halaman pabrik. Kami akan terus
berjuang sampai tuntutan kami di penuhi.
Hingga berita ini di turunkan, masa buruh masih (669) yang
tergabuang dalam PTP.SBME GSBI PT HCL mash tetap bertahan di depan pabrik.#