Menteri Baru Dinilai Tak Bawa Perubahan Nasib Buruh
Jakarta, 10/2014. Gabungan Serikat Buruh Independen menilai penunjukan Hanif Dhakiri sebagai Menteri Tenaga Kerja tidak akan membawa k...
https://www.infogsbi.or.id/2014/10/menteri-baru-dinilai-tak-bawa-perubahan.html?m=0
Jakarta, 10/2014. Gabungan
Serikat Buruh Independen menilai penunjukan Hanif Dhakiri sebagai
Menteri Tenaga Kerja tidak akan membawa kebaikan nasib buruh. Meski
berpengalaman mengurusi perburuhan, Hanif dinilai tak akan mampu
melindungi buruh.
"Pemilihan menterinya itu tak
banyak memperhatikan aspirasi buruh. Sikap kami adalah menunggu kerja
awalnya nanti," kata Rudi HB Daman, Ketua GSBI saat dihubungi, Jakarta,
Senin [27/10].
Hanif Dhakiri, politikus Partai
Kebangkitan Bangsa didaulat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet
Kerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia merupakan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 yang mengurusi masalah pendidikan,
olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan.
Sejak mahasiswa, Hanif aktif
sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia terutama di bidang
advokasi buruh pada 1997 hingga 2000. Pendidikan terakhirnya adalah
pasca-sarjana dari Universitas Indonesia.
Hanif sudah menulis beberapa buku
antara lain adalah Menggagas Fiqh Perburuhan [1999], Paulo Freire, Islam
dan Pembebasan [2000], Post-tradisionalisme Islam [2000], dan lain
sebagainya.
Pada Pemilihan Umum 2014, Hanif
menciptakan lagu berjudul "The Drizzle: Traces of a Broken Heart" untuk
mengajak pemuda agar tidak golput.
Menurut Rudi, persoalan mendesak
yang harus diselesaikan Hanif adalah masalah politik upah murah dan perampasan upah artinya pemenuhan kenaikan upah layak bagi buruh, penghapusan
buruh kontrak dan alih daya serta menjamin kebebasan berserikat, masalah Jaminan Sosial serta masalah lapangan pekerjaan.
"Perlindungan sejati kepada buruh migran dan keluarganya juga jadi tugas mendesak menteri yang baru," kata Rudi. [Kristian Ginting*]