GSBI bersama JBMI Peringati Migrant Day 2014 Gelar Aksi di Istana Negara Tuntut Janji Jokowi
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) beserta para buruh migran dan berbagai organisasi masyarakat sipil lainnya yang tergabung dalam ...
https://www.infogsbi.or.id/2014/12/gsbi-bersama-jbmi-peringati-migrant-day.html
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) beserta para buruh migran dan berbagai organisasi masyarakat sipil lainnya yang tergabung dalam Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) dalam memperingati hari buruh migran internasional (Kamis, 18/12/2014) menggelar aksi di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Aksi JBMI ini di mulai dari Bundaran patung kuda Indosat sejak pukul 10.00wib. Massa aksi menagih janji Jokowi serta mendesak Pemerintah Jokowi untuk memberikan keadilan dan melindungi para buruh migran beserta kelaurganya dengan meratifikasi Konvensi International Labour Organization (ILO) nomor 189 tentang Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) serta mencabut UU 39 thn 2004 tentang PPTKIL dan segera membuat UU baru yang isinya mencerminkan perlindungan dan konvensi PBB 1990, konvesi ILO 188 dan 189.
Menurut Rudi HB Daman, selaku ketua umum GSBI dan juga salah satu juru bicara JBMI, bahwa Buruh Migran Indonesia mendorong DPR RI untuk memasukkan dalam Prolegnas 2015 Undang Undang (UU) perlindungan BMI dan juga UU perlindungan PRT yang diselaraskan dengan instrumen Hak Asasi Manusia (HAM). Meminta pemerintah Jokowi untuk segera Mencabut KTKLN, menghapuskan overcharging, memberikan kontrak mandiri serta menuntut segera dibentuk one single data base system untuk pekerja atau buruh migran sebagai langkah awal pembenahan serta memperjelas koordinasi antara Kementerian Tenaga Kerja dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang subordinatif. Membenahi birokrasi serta mempertegas sanksi bagi para pelanggar peraturan perlindungan buruh migran baik yang ada di Kementerian terkait maupun pihak swasta.
Dalam aksi peringatan Hari Buruh Migran Internasional ini massa aksi selain bergantian berorasi juga membawa atribut berupa spanduk, poster bergambar wajah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta gambar para BMI korban kekerasan supaya Jokowi-JK menepati janjinya sesuai dengan yang telah disampaikan dalam kampanye pilpres lalu. (red2014).
Menurut Rudi HB Daman, selaku ketua umum GSBI dan juga salah satu juru bicara JBMI, bahwa Buruh Migran Indonesia mendorong DPR RI untuk memasukkan dalam Prolegnas 2015 Undang Undang (UU) perlindungan BMI dan juga UU perlindungan PRT yang diselaraskan dengan instrumen Hak Asasi Manusia (HAM). Meminta pemerintah Jokowi untuk segera Mencabut KTKLN, menghapuskan overcharging, memberikan kontrak mandiri serta menuntut segera dibentuk one single data base system untuk pekerja atau buruh migran sebagai langkah awal pembenahan serta memperjelas koordinasi antara Kementerian Tenaga Kerja dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang subordinatif. Membenahi birokrasi serta mempertegas sanksi bagi para pelanggar peraturan perlindungan buruh migran baik yang ada di Kementerian terkait maupun pihak swasta.
Dalam aksi peringatan Hari Buruh Migran Internasional ini massa aksi selain bergantian berorasi juga membawa atribut berupa spanduk, poster bergambar wajah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta gambar para BMI korban kekerasan supaya Jokowi-JK menepati janjinya sesuai dengan yang telah disampaikan dalam kampanye pilpres lalu. (red2014).