IURAN ANGGOTA DAN PEMBANGUNAN GERAKAN SERIKAT BURUH SEJATI
IURAN ANGGOTA DAN PEMBANGUNAN GERAKAN SERIKAT BURUH SEJATI Jalankan Iuran Anggota, terus perluas kesadaran akan pentingnya Organisasi serik...
https://www.infogsbi.or.id/2015/01/iuran-anggota-dan-pembangunan-gerakan.html?m=0
IURAN ANGGOTA DAN PEMBANGUNAN GERAKAN SERIKAT BURUH SEJATI
Jalankan Iuran Anggota, terus perluas kesadaran akan pentingnya Organisasi serikat buruh
Disusun Oleh:
Serikat Buruh Garment Tekstil dan Sepatu
Gabungan Serikat Buruh Independen PT Beesco Indonesia (SBGTS-GSBI PT BCI)
Jl. Raya Cikampek Kp. Kerajan Ds. Tamelang Kec. Purwasari Kab. Karawang 41374
Jawa Barat Indonesia Email: sbgts_ptbki@yahoo.com
Jalankan Iuran Anggota, terus perluas kesadaran akan pentingnya Organisasi serikat buruh
Pendahuluan
Pada bulan Mei 2014 lalu Serikat Buruh Garment Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT BCI telah genap berusia 3 (Tiga) tahun. Dalam perkembangannya hingga sejauh ini, organisasi telah beupaya semaksimal mungkin bagai mana akan pentingnya menjadi anggota serikat buruh ataupun menjadi pimpinan/Pengurus Iuran keanggotaan di peruntukan sebagai biyaya pendidikan pengandvokasian dan kepentingan organisasi lainnya dan iuran keanggotaan tentunya bukan di peruntukan mengaji pimpinan atau penggurus organisasi,demikian dalam aspek politik, organisasi mempunyai peranan yang sangat signifikan atas beberapa perubahan kebijakan perburuhan kearah yang lebih baik, misalnya dalam perjuangan kenaikan upah, menolak outsourcing dan berbagai isu lainnya.
Semakin kuat dan solidnya organisasi membuktikan, bahwa kehadiran organisasi memang telah ditunggu oleh kaum buruh Indonesia. Program perjuangan dari GSBI dan prinsip-prinsip organisasi tidak banyak mendapatkan tentangan dan hampir bisa dipastikan diterima oleh kaum buruh karena spirit gerakan serikat buruh sejati yang terkandung didalamnya, dimana sebuah tekad untuk senantiasa serikat buruh adalah bertujuan memperjuangkan hak-hak kaum buruh di PT. Beesco Indonesia adalah yang utama. Hingga saat ini, PTP SBGTS - GSBI telah menerima banyak request dari berbagai berbagai buruh disetiap departement di lingkungan kerja PT. Beesco Indonesia yang tentunya organisasi serikat buruh harus giat giatnya memperjungkan hak hak buruh yang selalu di abaikan oleh pemerintah dan pengusaha.
Didalam Pleno V PTP SBGTS – GSBI PT. Beesco Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 02 Juni 2014 lalu, organisasi juga telah mematangkan tekadnya untuk membangun sebuah gerakan serikat buruh sejati. Gerakan ini menyandarkan pokok perjuangannya pada perjuangan anti imperialisme dan anti feodalisme di Indonesia, mempunyai karakter organisasi yang luas secara nasional serta menjunjung patriotisme yang tinggi, mencintai tanah air dan juga semangat solidaritas antar sesama kaum buruh diberbagai negeri. Gerakan Serikat Buruh Sejati juga memiliki independensi politik, tidak tunduk atau menjadi sub-ordinat dari partai politik tertentu yang akan mengaburkan kemurnian perjuangan kaum buruh di Indonesia.
Selama tiga tahun berdiri di mana PTP SBGTS-GSBI PT.Beesco Indonesia telah membuktikan sanggup menjaga independensi, kemandirian politik dan organisasinya, mampu menjaga kemurnian perjuangannya untuk terus senantiasa memperjuangkan hak-hak kaum buruh, Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari peranan dan partisipasi dari seluruh anggota organisasi. Anggota-anngota organisasi telah berperan penting dalam menjaga, mengawasi dan memastikan arah gerak organisasi senantiasa berpijak pada garis yang tepat. Disadari atau tidak, seluruh anggota organisasi telah berperan penting dalam penguatan dan perluasan organisasi selama ini. Sebagai contoh; iuran anggota yang selama ini dibayarkan oleh anggota PTP SBGTS-GSBI PT. Beesco Indonesia adalah penopang utama dari pekerjaan ekspansi yang telah melahirkan banyak aktipis serikat buruh yang peduli terhadap persoalan persoalan yang berjuang tanpa pamrih dan berjiwa besar. Sehingga apresiasi dan rasa hormat organisasi pantas diberikan kepada mereka yang selama ini telah dengan sadar membayarkan iuran anggota dalam organisasi, tanpa itu semua (iuran anggota) mungkin capaian organisasi akan berbeda.
Kontribusi seluruh anggota yang telah cukup baik tersebut setahap demi setahap harus terus kita tingkatkan. Mempertahankan iuran anggota yang telah berjalan sesuai dengan aturan organisasi, membantu kawan-kawan lain yang masih kesulitan untuk menjalankan iuran dalam organisasi serta mendiskusikan arti penting iuran dalam organisasi secara kontinyu adalah upaya kongkret yang harus terus menerus dikembangkan dalam organisasi. Karena sesungguhnya, iuran anggota adalah parameter untuk mengukur, untuk membuktikan bahwa anggota-anggota organisasi setuju dan mendukung program perjuangan organisasi.
Paparan tulisan ini adalah upaya kami,PTP SBGTS-GSBI PT Beesco Indonesia untuk membantu menjelaskan kepada seluruh kawan-kawan anggota organisasi memahami tentang arti penting iuran anggota didalam serikat buruh. Arti penting iuran anggota dalam membangun gerakan serikat buruh sejati di Indonesia, arti penting iuran anggota untuk menjaga kemurnian dan independensi organisasi yang sangat kita cintai ini. Tulisan ini akan mencoba menjelaskan kesimpulan organisasi selama ini atas pekerjaan keuangan. Seluruh anggota organisasi hendaknya membaca, mendiskusikan dimasing-masing kolektif kerjanya apa isi dan tujuan yang dimaksudkan dalam tulisan ini, sehingga tulisan ini tidak hanya menjadi sebuah goresan tinta diatas kertas putih, sebaliknya dapat menjadi bagian dari upaya besar perbaikan organisasi.
Iuran Anggota Sumber Utama Pembiayaan Organisasi
Dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Organisasi SBGTS –GSBI PT. Beesco Indonesia tentang Pendanaan dan Kekayaan Organisasi dijelaskan, bahwa ada 4 (empat) Sumber Dana utama yang bisa dihimpun oleh organisasi; (1) Iuran Anggota, (2) Sumbangan sukarela dari anggota, (3) Bantuan dari lembaga lain yang bersifat tidak mengikat, dan (4) Usaha-usaha lain yang sah dilakukan organisasi. Keempat prinsip tentang Sumber Dana ini menunjukkan bagaimana organisasi benar-benar mempunyai tekad yang kuat untuk dapat membangun kemandirian dan independensinya. Prinsip ini menunjukkan kepada kita bahwa cita-cita membangun gerakan buruh sejati telah menjadi ruh dari organisasi ini, dimana partisipasi anggota organisasi selalu didahulukan termasuk didalam aspek keuangan, menciptakan syarat-syarat bahwa tumbuh dan berkembangnya organisasi dibiayai oleh anggota dan massanya.
Meskipun organisasi juga diperkenankan untuk mendapatkan sumber pembiayaan melalui kerjasama maupun sumbangan, namun yang menjadi garis tegas adalah sifat “tidak mengikat”, artinya siapapun boleh memberikan sumbangan atau bekerjasama dengan SBGTS - GSBI namun dalam memberikan sumbangan atau bekerjasama tersebut tidak boleh melakukan intervensi atas garis politik dan perjuangan PTP - GSBI, sehingga dengan demikian independensi organisasi akan senantiasa terjaga. Diluar iuran dan kerjasama, sudah seharusnya organisasi mulai mengembangkan apa yang disebut sebagai usaha ekonomi produksi untuk menopang pembiayaan atau kerja-kerja organisasi. Usaha ekonomi produksi ini harus tetap dipimpin langsung oleh organisasi dan dikelola secara profesional. ide tentang hal ini telah juga menjadi pendiskusian mendalam dan direkomendasikan menjadi salah satu program kerja organisasi.
Tentang iuran anggota, AD/ART GSBI telah mengatur bahwa setiap anggota GSBI dalam setiap bulannya wajib membayarkan iuran sebesar 0,5% dari UMP/UMK yang diterima. Atas kebijakan ini, belum semua anggota PTP. SBGTS – GSBI PT. Beesco I ndonesia belum semua di potong iuranya di karenakan masih adanya kendala kebijakan Management Perusahaan yang cendrung masih kurang respon adanya Serikat Buruh di dalam perusahaan dan yang paling mendasar Problem utama sebagai akar masalah yang menghambat dalam pekerjaan keuangan organisasi ini adalah pemahaman anggota organisasi tentang arti penting iuran dalam organisasi serikat buruh yang masih belum utuh dipahami. Belum semua anggota organisasi berada dalam level kesadaran yang cukup tinggi untuk memahami bahwa iuran anggota dalam serikat buruh menduduki peranan yang vital. Bahkan dibeberapa anggota organisasi malah tidak mengetahui sama sekali bahwa ada kebijakan yang mewajibkan setiap anggota organisasi membayar iuran anggota setiap bulannya.
Tentu saja, organisasi tidak boleh berhenti hanya sebatas pada problem pokok diatas, namun mesti menggali lebih dalam bagaimana masalah-masalah lain yang dihadapi diluar problem utama soal pemahaman. Lemahnya pemahaman apabila di jelaskan tentu sangat berkaitan dengan masalah pendidikan dan propaganda. Bisa kita periksa, apakah organisasi telah menyelenggarakan pendidikan tentang arti penting iuran anggota dalam organisasi, apakah ada propaganda khusus dan diterbitkan secara reguler yang membahas tentang masalah keuangan dalam organisasi, atau sudahkah didalam komite-komite kerja, korlap hingga grup anggota secara intens mendiskusikan soal keuangan organisasi. Jika aktifitas-aktifitas ini masih minim sekali diselenggarakan, maka kita tidak boleh menuntut ada kesadaran dan pemahaman yang utuh dari anggota organisasi tentang arti penting iuran dalam organisasi.
Problem lain, mungkin yang sifatnya lebih tekhnis adalah soal metode penarikan iuran dalam organisasi. Dimasing-masing departement/bagian bagai mana cara penarikan iurannya memang masih belum seragam, ada yang menggunakan penarikan secara manual, melalui korlap ataupun kepala kelompok, namun ada juga yang sudah melalui check of system. Masing-masing metode ini tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihannya, yang harus menjadi hal pokok untuk dipahami dalam menjalankan penarikan iuran ini adalah apapun metode yang dijalankan harus tetap terhubung dengan aspek memajukan atau meningkatkan kesadaran anggota organisasi, tetap terhubung dengan pekerjaan konsolidasi organisasi, sehingga anggota semakin solid dan memiliki pemahaman serta pengetahuan yang terus meningkat.
Terlepas dari berbagai persoalan yang mengemuka dalam aspek keuangan organisasi, tidak terbantahkan bahwa iuran anggota dengan berbagai kekurangannya masih menjadi sumber utama dalam pembiayaan organisasi selama ini. Hampir seluruh program organisasi selama lebih dari satu dekade ini ditopang sepenuhnya oleh iuran anggota, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari sumbangan atau kerjasama dengan organisasi/lembaga lain. Kenyataan inilah yang harus sampai ketangan anggota, dikabarkan kepada seluruh anggota organisasi, bahwa 0,5% dari upah yang mereka terima dan sisihkan untuk iuran mempunyai andil besar, berbanding lurus dengan kemajuan dan perkembangan organisasi, sehingga semakin disiplin iuran anggota dibayarkan sesuai dengan aturan maka akan semakin besar juga organisasi ini.
Perkuat Konsolidasi Organisasi, Jalankan Iuran Sesuai Kebijakan Organisasi
Saat ini, organisasi memahami benar sedang berada dalam fase membangun sebuah gerakan serikat buruh sejati. Dalam periode membangun, tentu organisasi akan menemui berbagai macam hambatan, tantangan untuk mewujudkan cita-cita mulianya. Namun hendaknya berbagai kelemahan yang saat ini dihadapi organisasi tidak membuat kita lemah, justru sebaliknya memacu semangat kita untuk berbuat jauh lebih baik dan terus lebih baik.
Ketimpangan akan pemahaman teori dan pengetahuan adalah salah satu kendala yang dihadapi organisasi saat ini, termasuk didalamnya memahami tentang arti penting iuran anggota diorganisasi serikat buruh. Tanpa harus menunggu lebih lama, organisasi harus segera menginisiasi berbagai sarana, bermacam aktifitas pendidikan dan propaganda dalam banyak metode untuk semakin mempersempit jarak kesenjangan pemahaman akan sebuah pengetahuan. Sudah selayaknya seluruh anggota PTP. SBGTS-GSBI PT. Beesco Indonesia memiliki pemahaman yang merata disetiap level organisasi. Pemahaman yang utuh dikalangan anggota organisasi akan sebuah pengetahuan dapat memberikan jaminan berjalannya setiap pekerjaan organisasi, kerja-kerja keuangan organisasi termasuk didalamnya.
Propaganda tentang arti penting iuran anggota dalam organisasi serikat buruh harus menjadi topik pembahasan yang hangat disela-sela aktifitas organisasi anggota tidak boleh memandang remeh pekerjaan ini. Mendiskusikan soal iuran anggota memiliki kedudukan yang sama dengan mendiskusikan soal upah, membahas soal iuran anggota tidak lebih rendah dari membahas isu outsourcing, sehingga intensitas membicarakan soal iuran anggota harus terus ditingkatkan.
Disisi lain, level organisasi yang lebih tinggi harus menunjukkan aspek kepemimpinannya dalam menjalankan pekerjaan keuangan ini. Arti memimpin dalam hal ini adalah, bagaimana membantu setahap demi setahap memecahkan masalah-masalah tekhnis dan non-tekhnis yang dihadapi oleh organisasi basis dalam menjalankan iuran anggota. Berdiskusi tentang pengalaman-pengalaman positif atau praktek yang maju diberbagai basis, memeriksa secara mendalam jika terdapat permasalahan yang mengemuka, hingga memberikan solusi kongkret atas masalah yang terjadi. Karena secara esensi, jika kita membantu memecahkan problem yang dihadapi oleh massa, maka saat itu kita sedang membantu memecahkan masalah yang kita hadapi.
Aspek memimpin juga harus dipahami dalam bentuk memberikan informasi kepada anggota organisasi tentang transparansi penggunaan keuangan yang diperoleh dari iuran anggota. Hal ini penting untuk kita lakukan, sebagai pertanggung jawaban organisasi kepada anggota dan massa-nya. Ketika massa mengetahui bahwa iuran yang selama ini mereka bayarkan digunakan untuk membangun organisasi dan memperjuangkan kepentingan kaum buruh, massa tidak akan pernah merasa keberatan untuk memberikan lebih dari kebijakan yang selama ini ditetapkan organisasi. Ini sekaligus jawaban atau pembeda PTP.SBGTS - GSBI dengan serikat buruh kuning yang saat ini masih dominan di Indonesia, dimana tidak pernah menjelaskan kepada anggota dan massanya terkait dengan penggunaan keuangan yang diperoleh dari iuran anggota.
Yang juga penting dipahami adalah bahwa pekerjaan keuangan atau khususnya menjalankan iuran anggota tidak boleh dipisahkan dengan aspek pekerjaan politik dan organisasi lainnya. Politik tetap menjadi aspek yang memimpin, bagaimana organisasi memiliki kebijakan dalam hal politik anggaran, memanajemen dengan tepat, menetapkan program prioritas, sehingga tepat juga dalam menentukan alokasi anggarannya. Kerja keuangan organisasi juga tidak dapat dipisahkan dengan kerja konsolidasi dalam organisasi. Kegagalan organisasi dalam mengkonsolidasikan seluruh anggotanya akan memberikan imbas yang buruk terhadap pekerjaan keuangan organisasi, sebaliknya keberhasilan dalam mengkonsolidasikan anggota akan memberikan garansi pada keberhasilan pekerjaan keuangan organisasi.
Hal lain adalah, bagaimana organisasi terus melakukan studi atas pengalaman yang dimiliki oleh organisasi atas kerja-kerja keuangan. Kesimpulan pengalaman inilah yang harus terus dikembangkan, hingga kedepannya, pada periode tertentu organisasi akan memiliki banyak sekali sumber pendanaan yang tidak hanya bertumpu pada iuran anggota saja, tetapi mempunyai berbagai unit usaha ekonomi produksi yang akan membantu memenuhi kebutuhan dalam menjalankan pekerjaan organisasi.
Penutup
Memperbesar dan memperluas Pengetahuan anggota tentang Pentingnya membayar iuran ke anggotaan adalah tanggung jawab seluruh anggota organisasi, bukan hanya tanggung jawab para pimpinan/Pengurus PTP SBGTS-GSBI Membayar iuran keanggotaan organisasi adalah bagian kongkrit dari partisipasi anggota dalam mengembangkan pekerjaan organisasi.
Disusun Oleh:
Serikat Buruh Garment Tekstil dan Sepatu
Gabungan Serikat Buruh Independen PT Beesco Indonesia (SBGTS-GSBI PT BCI)
Jl. Raya Cikampek Kp. Kerajan Ds. Tamelang Kec. Purwasari Kab. Karawang 41374
Jawa Barat Indonesia Email: sbgts_ptbki@yahoo.com