Perwakilan Warga Rumpin di Terima Kementrian Pertahanan dan Istana Negara

Jakarta, 22/1/22015. Aksi ribuan warga desa Sukamulya Rumpin Bogor yang di gelar hari ini (22/1/2015) untuk menuntut penyelesaian konflik tanahnya dengan pihak AURI yang telah berlangsung selama delapan tahun terkatung tanpa penyelesaian yang konkrit .

Sekitar pukul 13.30 wib melakukan aksi di depan kantor Kementerian Pertahanan  sekitar 7 orang perwakilan warga desa Sukmulya Rumpin yaitu ; Kepala Desa Sukamulya, Sekretaris Desa Sukamulya, H. Dadi, Maman, Ketua BPD Desa Sukamulya serta Rahmat Ajiguna (Sekjend AGRA) dan Tigor Hutape (LBH Jakarta) di terima pihak Kementerian Pertahanan RI yaitu Deputi Pemetaan Aset TNI.

Begitu juga ke tika di Istana, sekitar 7 orang perwakilan warga di terima oleh Kementerian Sekretariat Kabinet bagian hubungan antar lembaga. 

Menurut Rahmat Ajiguna, Dalam pertemuan tadi pihak Kementerian Pertahanan RI berjanji akan melanjutkan upaya penyelesaian  sengketa dan nanti akan mengundang kembali masyarakat rumpin untuk membahas sengketa ini, Namu perwakilan masyarakat tetap mendesak agar TNI AU menjalankan hasil verifikasi bersama, bahwa tanah AURI hanya 75 ha dan bukan 1000 ha seperti yang selama ini di klaim.

Sementara dari pihak Istana, dalam hal ini Kementerian Sekretariat Kabinet akan menuruskan kasus ini kepada Presiden, dan akan segera memanggil  TNI AU dan seluruh lembaga Kementerian terkait untuk menyelesaikan sengketa tanah warga rumpin ini.

Di dalam gedung KemenHan sedang berlangsung perundingan, di depan gerbang kantor KemenHan polisi melakukan provokasi dengan mendorong masa aksi, memukul dan menangkap 2 (dua) orang massa aksi diseret dan di pukuli hingga di bawa ke pos Polisi Monas. Akibat provokasi ini  massa aksi sempat terjadi bentrok dengan aparat kepolisian dan beberapa masa aksi mengalami luka-luka. Setelah melakukan negosiasi akhirnya  bentrok reda dan 2 (dua) orang warga yang di tangkap pun akhirnya di bebaskan. (rd-SI2015)#