Serikat Buruh Protes Pemecatan 3 Pamdal DPR karena Hamil

Jakarta, 6/2/2015- Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) dan Front Perjuangan Rakyat (FPR) memprotes pemecatan 3 orang pengamanan dala...

Jakarta, 6/2/2015- Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) dan Front Perjuangan Rakyat (FPR) memprotes pemecatan 3 orang pengamanan dalam (Pamdal) yang dipecat karena hamil. Tiga pamdal yang merupakan tenaga alih daya (outsourcing) itu  dipecat (PHK) tanpa pesangon.

Sekitar 10 orang anggota serikat GSBI  melakukan aksi di Nusantara II, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015). Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Hapuskan Outsourcing' dan berorasi.

"Dewan yang katanya mewakili kepentingan rakyat dan membuat undang-undang, tapi kenapa melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang, mem-PHK semena-mena dan mempekerja pekerja dengan status buru Outsourcing. Tiga perempuan yang sedang mengandung (hamil) di-PHK tanpa puang pesangon, ini adalah pelangaran terhadap UU dan Hak Azasi Manusia" kata salah seorang orator.

Mereka meminta agar 3 pamdal yang hamil itu dipekerjakan kembali dan juga sistem outsourcing dihapuskan.

Aksi mereka cukup singkat karena Pamdal DPR kemudian meminta mereka melipat spanduk dan mengakhiri aksi.

Dalam rilis yang dibagikan ke wartawan, tiga orang Pamdal itu bernama Ratna Ayu, Dewi Triani dan, Romdatun. Ketiganya di-PHK tanpa pesangon karena hamil.

Ketiganya sudah bekerja 8 tahun dengan status tenaga alih daya (Outsourcing) dari PT. Kartika Cipta Indonesia (KCI). Selama 8 tahun, mereka harus terus menerus memperbaharui kontrak setiap tahun dan hanya mendapatkan upah seebesar Rp. 2.441.000,-.

Sekjen DPR Winantuningtyastuti saat dikonfirmasi mengatakan bahwa 3 pamdal itu bukan tanggung jawab kesekjenan. Ketiganya adalah karyawan perusahaan outsourcing yang sudah menang lelang.

"Mereka pegawai outsourcing, bukan kesekjenan. Setahu saya bukan dipecat, memang aturannya kalau mau melahirkan harus mengundurkan diri. Mereka tahu itu. Kalau sudah siap kerja lagi, melamar lagi," ujar perempuan yang akrab disapa Win ini. ( sumber, Detik.com-imk/fjp)

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

TerbaruPopuler

Terbaru

Pesan Ketua Umum GSBI di Hari Jadi GSBI ke 26 tahun

 Pesan Ketua Umum GSBI di Hari Jadi GSBI ke 26 tahun Assalamualaikum wrwb.Salam Biru, Independen, Militan, Patriotik, Demokratik !! --- Saya Rudi HB Daman Ketua Umum GSBI dalam momentum pering...

Logo 26 Tahun GSBI

Logo HUT GSBI ke 26 TahunINFO GSBI – Jakarta. Tanggal 21 Maret 2025 bertepatan dengan hari Jumat 21 Ramadhan 1446 Hijriah Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) berusia 26 Tahun. Gabungan Serikat Bur...

Pernyataan Sikap SEPETA Indonesia atas Diterbitkannya Surat Edaran Menaker RI tentang Pemberian Bonus Hari Raya Bagi Driver dan Kurir Online

INFO GSBI - Jakarta. Dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Menaker RI Nomor MH/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya (BHR) langsung mendapatkan respon dari Serikat Pengemudi Transportasi (SEP...

Presentasi Penelitian Pekerja Minyak Sawit Internasional Bersatu di Bangkok 11-11-2024

Risiko Kesehatan bagi Pekerja di Perkebunan Kelapa SawitPenelitian ini, yang ditugaskan oleh International Palm Oil Workers United (IPOWU) dan didanai oleh Mondiaal FNV, mengungkap risiko kesehatan si...

Industri Tekstil, Garmen, dan Sepatu Belum Penuhi Hak Reproduksi dan Kerja Layak, Pekerja Perempuan Paling Rentan!

INFO GSBI - Jakarta. Memperingati Hari Perempuan Internasional 2025, Gajimu.com menyoroti kondisi kerja terutama pekerja perempuan di sektor tekstil, garmen, dan sepatu. Survei kelayakan kerja dari pr...

Populer

Arsip Blog

item