Di Pabrik Sepatu Adidas ada Spanduk Yang Melanggar Hak Buruh

Salah satu spanduk yang terpasang dikantin

Tangerang, 9/3/2015. Spanduk bertuliskan “PANARUB BISA DISIPLIN WAKTU” sudah sejak lama terpampang di lingkungan kerja PT. Panarub Industry, salah satunya terpasang didinding Kantin.

Spanduk  tersebut  bertuliskan huruf besar semua sehingga dapat terlihat dari jarak yang jauh, selain huruf bertuliskan “PANARUB BISA DISIPLIN WAKTU“, juga tertera gambar yang menunjukkan waktu pukul 06.50 WIB. Bukan tanpa alasan tentunya Manajemen PT. Panarub Industry menuliskan dan membuat spanduk tersebut.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah isi spanduk tersebut berbeda dengan praktek yang terjadi sehari-hari di PT. Panarub Industry. Waktu kerja wajib bagi buruh PT. Panarub Industry adalah masuk pukul 07.00 WIB, pulang pukul 16.00 WIB. Jika dalam spanduk tergambar Pukul 06.50 WIB untuk Disiplin Waktu Kerja, artinya manajemen menghendaki buruh PT. Panarub Industry untuk bekerja lebih awal 10 Menit dari jam wajib, dan menanamkan dalam pikiran dan hati buruh bahwa waktu kerja adalah Pukul 06.50 WIB.

Sebelum spanduk ini terpampang di lingkungan kerja PT. Panarub Industry saja, beberapa Pimpinan Produksi telah melakukan briefing produksi 15-10 menit lebih awal dari jam kerja atau Pukul 06. 45- 06.50 WIB. Dan sejak adanya spanduk ini, beberapa buruh dari CSA mengadukan adanya “Briefing Produksi Wajib” sebelum jam kerja yang biasanya disebut meeting.

Tidak hanya di bagian CSA, tapi juga dibagian MPCS, Kepala Bagian yang bernama Ibu Darti juga biasa melakukan Briefing Produksi 10-15 menit sebelum jam masuk kerja dimulai pada saat anak buahnya shift pagi.

Seharusnya waktu 10-15 menit bisa dipakai buruh untuk melakukan makan pagi agar memiliki tenaga saat bekerja dengan target yang semakin tinggi, namun karena adanya briefing produksi yang wajib dilakukan diluar jam kerja semenjak adanya spanduk tersebut, maka buruh harus berangkat kerja lebih awal. Bahkan jika sampai pabrik sudah mendekati pukul 06.50 WIB karena terjebak macet maka mau nggak mau buruh lebih memilih untuk tidak makan pagi dan menahan lapar dengan resiko terjangkit penyakit. (2015).