FPR Desak Jokowi Segera Turunkan Harga Beras
Jakarta, 6/3/2015. Puluhan dari massa aksi aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi mimbar bebas di depan Istana. Massa aksi y...
https://www.infogsbi.or.id/2015/03/fpr-desak-jokowi-segera-turunkan-harga.html?m=0
Jakarta, 6/3/2015. Puluhan dari massa aksi aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi mimbar bebas di depan Istana. Massa aksi yang didominasi Ibu-ibu memulai aksi mimbar bebas dari Bundaran Patung Kuda, Indosat dengan membawa berbagai perangkat aksi mulai dari spanduk, poster, peralatan dapur dan pengeras suara.
Aksi yang dilakukan hingga siang tadi (06/03/2015) sebagai bentuk protes FPR kepada pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap telah mencekik rakyat Indonesia dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok khususnya beras. Dalam orasi politik, Ibu Neneng dari perwakilan Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), menyatakan “Jokowi-JK untuk kesekian kali membuat rakyat semakin sengsara. Belum juga lama menjabat, tapi Jokowi sudah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil seperti menaikkan harga beras yang tinggi di pasar-pasar. Tentu ini membuat rakyat Indonesia khususnya kaum ibu-ibu semakin tertekan di tengah-tengah kenaikan kebutuhan pokok ini. Belum lagi kenaikan kebutuhan harga LPG dan BBM, ini membuat rakyat atau ibu-ibu semakin stres”, tutupnya.
Sementara Kordinator FPR, Rudi HB Daman menyatakan secara tegas bahwa “kenaikan harga beras adalah bentuk gagalnya Jokowi-JK memberikan pemenuhan kebutuhan pokok yang terjangkau bagi rakyatnya. Kenaikan harga beras yang selangit adalah konsekuensi dimana Jokowi-JK tidak berpihak pada kaum tani untuk menjalankan program reforma agraria sejati sebagai dasar untuk terpenuhinya kebutuhan pangan di Indonesia. tapi yang ada, beras tetap diimpor dan negara malah menjajakan beras miskin melalui Bulog terhadap rakyatnya. Ini adalah bentuk ketidak becusan Jokowi-JK mengurus rakyat” tutupnya.
Aksi mimbar bebas ini merupakan rangkaian menuju Hari Perempuan Internasional 08 Maret 2015. FPR akan melaksanakan aksi pada Car Free Day hari minggu untuk menyuarakan tuntutan menurunkan harga beras serta melawan bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan. (rp-2015).
Aksi yang dilakukan hingga siang tadi (06/03/2015) sebagai bentuk protes FPR kepada pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap telah mencekik rakyat Indonesia dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok khususnya beras. Dalam orasi politik, Ibu Neneng dari perwakilan Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), menyatakan “Jokowi-JK untuk kesekian kali membuat rakyat semakin sengsara. Belum juga lama menjabat, tapi Jokowi sudah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil seperti menaikkan harga beras yang tinggi di pasar-pasar. Tentu ini membuat rakyat Indonesia khususnya kaum ibu-ibu semakin tertekan di tengah-tengah kenaikan kebutuhan pokok ini. Belum lagi kenaikan kebutuhan harga LPG dan BBM, ini membuat rakyat atau ibu-ibu semakin stres”, tutupnya.
Sementara Kordinator FPR, Rudi HB Daman menyatakan secara tegas bahwa “kenaikan harga beras adalah bentuk gagalnya Jokowi-JK memberikan pemenuhan kebutuhan pokok yang terjangkau bagi rakyatnya. Kenaikan harga beras yang selangit adalah konsekuensi dimana Jokowi-JK tidak berpihak pada kaum tani untuk menjalankan program reforma agraria sejati sebagai dasar untuk terpenuhinya kebutuhan pangan di Indonesia. tapi yang ada, beras tetap diimpor dan negara malah menjajakan beras miskin melalui Bulog terhadap rakyatnya. Ini adalah bentuk ketidak becusan Jokowi-JK mengurus rakyat” tutupnya.
Aksi mimbar bebas ini merupakan rangkaian menuju Hari Perempuan Internasional 08 Maret 2015. FPR akan melaksanakan aksi pada Car Free Day hari minggu untuk menyuarakan tuntutan menurunkan harga beras serta melawan bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan. (rp-2015).