Manny 'Pacman' Pacquiao, akan Jenguk Mary Jane Veloso di Penjara Wirogunan
JAKARTA. Pria kelahiran 17 Desember 1978, Manny 'Pacman' Pacquiao, petinju kelas dunia asal Filipina datang ke Indonesia untuk sy...
https://www.infogsbi.or.id/2015/07/manny-pacman-pacquiao-akan-jenguk-mary.html?m=0
JAKARTA. Pria kelahiran 17 Desember 1978, Manny 'Pacman' Pacquiao, petinju kelas dunia asal Filipina datang ke Indonesia untuk syuting iklan produk jamu di lereng Gunung Merapi, Kamis 9 Juli 2015. Emmanuel "Manny" Dapidran Pacquiao, nama lengkapnya, menjalani serangkaian syuting di Semarang, sebelum ia tiba di Yogyakarta.
Manny Pacquiao, selain menjalani Suting, juga menyatakan bahwa dirinya akan mengunjungi terpidana mati kasus narkotika asal Filipina yaitu Mary Jane Fiesta Veloso. Kunjungan itu merupakan acara pribadi di luar syuting iklan jamu.
Seperti kita ketahui bersama, Manny Pacquiao pernah meminta Presiden Joko Widodo untuk mengampuni Mary Jane perempuan 30 tahun itu. Manny Pacquiao, beralasan, Mary Jane merupakan korban perdagangan manusia (perempuan) yang dijebak menjadi kurir narkotik ke Indonesia.
Ibu dua anak itu kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Mary Jane lolos dari eksekusi jilid II pada April 2015 yang lalu karena ada permintaan penyidik Filipina yang menangkap pelaku yang menyeret Mary Jane dalam lingkaran mafia perdagangan manusia dan narkotika, yaitu Maria Kristina Sergio.
Mary Jane diperlukan kesaksiannya untuk membongkar jaringan mafia perdagangan manusia dan narkotika. "Memang ada permintaan kunjungan kepada Mary Jane," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta Zaenal Arifin.
Di tempat terpisah, Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) yang selama ini aktif dalam membela dan kampanye tentang Mary Jane melalui juru bicaranya Karsiwen mengatakan, bahwa benar Manny Pacquiao datang ke Indonesia dan akan menjenguk Marry Jane di Penjara pada hari Jumat 10 Juni 2015.
JBMI berterima kasih atas kedatangan Manny Pacquiao untuk mengunjungi Marry Jane di Wirogunan Jogjakarta. "Kami berterima kasih kepada Pac Man atas dukungan pembebasan Mary Jane dan kunjungan terhadap Mary Jane ke penjara, karena dengan kunjungan ini akan menambah kekuatan dan penyemangat baginya", ungkap Karsiwen Koordinator JBMI Indonesia.
Sebagai ungkapan rasa terimakasih kami dari Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) berencana akan memberikan cinderamata kepada Manny Pacquiao dan istrinya. Penyerahan cinderamata rencananya akan diserahkan esok pagi hari Jumat, 10 Juli 2015, sekitar jam 8:00 WIB.
Penyerahan Cinderamata ini akan disampaikan langsung oleh Karsiwen Ketua KABAR BUMI (Keluarga Besar Buruh Migran) sekaligus Juru bicara dan anggota dari JBMI.
JBMI berharap dengan kunjungan dan dukungan dari Manny Pacquiao ini bisa menjadi inspirasi bagi para penggemarnya di seluruh dunia untuk mendukung pembebasan Marry Jane dan seluruh buruh migran dari ancaman hukuman mati.
Saat ini proses hukum masih berlangsung di Filipina. Informasi yang diterima JBMI dari jaringan organisasi di Filipina, diperkirakan Departeman Keadilan (Departement of Justice) Filipina akan mengumumkan hasil investigasi mengenai kasus Kristina Sergio yang diduga sebagai perekrut Mary Jane, pada minggu ini.
Kami dari Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) dan jaringan organisasi buruh migran di Filipina akan terus memantau proses persidangan di Filipina.
Kami juga akan terus memperjuangkan pembebasan Marry Jane dari hukuman mati. Kasus Mary Jane serupa dengan kasus yang dialami buruh migran Indonesia. Jeratan kemiskinan memaksa buruh migrant untuk bekerja ke luar negeri dan dijebak menjadi korban perdangan manusia dan sindikat narkoba internasional. Saat ini, setidaknya 354 BMI terancam hukuman mati di luar negeri dan mayoritas adalah korban sindikat narkoba. Tegas Karsiwen. (rd-SI972015)#
Manny Pacquiao, selain menjalani Suting, juga menyatakan bahwa dirinya akan mengunjungi terpidana mati kasus narkotika asal Filipina yaitu Mary Jane Fiesta Veloso. Kunjungan itu merupakan acara pribadi di luar syuting iklan jamu.
Seperti kita ketahui bersama, Manny Pacquiao pernah meminta Presiden Joko Widodo untuk mengampuni Mary Jane perempuan 30 tahun itu. Manny Pacquiao, beralasan, Mary Jane merupakan korban perdagangan manusia (perempuan) yang dijebak menjadi kurir narkotik ke Indonesia.
Ibu dua anak itu kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Mary Jane lolos dari eksekusi jilid II pada April 2015 yang lalu karena ada permintaan penyidik Filipina yang menangkap pelaku yang menyeret Mary Jane dalam lingkaran mafia perdagangan manusia dan narkotika, yaitu Maria Kristina Sergio.
Mary Jane diperlukan kesaksiannya untuk membongkar jaringan mafia perdagangan manusia dan narkotika. "Memang ada permintaan kunjungan kepada Mary Jane," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta Zaenal Arifin.
Di tempat terpisah, Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) yang selama ini aktif dalam membela dan kampanye tentang Mary Jane melalui juru bicaranya Karsiwen mengatakan, bahwa benar Manny Pacquiao datang ke Indonesia dan akan menjenguk Marry Jane di Penjara pada hari Jumat 10 Juni 2015.
JBMI berterima kasih atas kedatangan Manny Pacquiao untuk mengunjungi Marry Jane di Wirogunan Jogjakarta. "Kami berterima kasih kepada Pac Man atas dukungan pembebasan Mary Jane dan kunjungan terhadap Mary Jane ke penjara, karena dengan kunjungan ini akan menambah kekuatan dan penyemangat baginya", ungkap Karsiwen Koordinator JBMI Indonesia.
Sebagai ungkapan rasa terimakasih kami dari Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) berencana akan memberikan cinderamata kepada Manny Pacquiao dan istrinya. Penyerahan cinderamata rencananya akan diserahkan esok pagi hari Jumat, 10 Juli 2015, sekitar jam 8:00 WIB.
Penyerahan Cinderamata ini akan disampaikan langsung oleh Karsiwen Ketua KABAR BUMI (Keluarga Besar Buruh Migran) sekaligus Juru bicara dan anggota dari JBMI.
JBMI berharap dengan kunjungan dan dukungan dari Manny Pacquiao ini bisa menjadi inspirasi bagi para penggemarnya di seluruh dunia untuk mendukung pembebasan Marry Jane dan seluruh buruh migran dari ancaman hukuman mati.
Saat ini proses hukum masih berlangsung di Filipina. Informasi yang diterima JBMI dari jaringan organisasi di Filipina, diperkirakan Departeman Keadilan (Departement of Justice) Filipina akan mengumumkan hasil investigasi mengenai kasus Kristina Sergio yang diduga sebagai perekrut Mary Jane, pada minggu ini.
Kami dari Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) dan jaringan organisasi buruh migran di Filipina akan terus memantau proses persidangan di Filipina.
Kami juga akan terus memperjuangkan pembebasan Marry Jane dari hukuman mati. Kasus Mary Jane serupa dengan kasus yang dialami buruh migran Indonesia. Jeratan kemiskinan memaksa buruh migrant untuk bekerja ke luar negeri dan dijebak menjadi korban perdangan manusia dan sindikat narkoba internasional. Saat ini, setidaknya 354 BMI terancam hukuman mati di luar negeri dan mayoritas adalah korban sindikat narkoba. Tegas Karsiwen. (rd-SI972015)#