SBGTS-GSBI PT PDK Menilai Pemerintah Lambat Tangani Korban Asap
INFO GSBI. SBGTS-GSBI PT PDK menilai Pemerintah sangat lambat dan terlihat apatis dalam merespon bencana Asap yang sudah 2 bulan melanda s...
https://www.infogsbi.or.id/2015/10/sbgts-gsbi-pt-pdk-menilai-pemerintah.html
INFO GSBI. SBGTS-GSBI PT PDK menilai Pemerintah sangat lambat dan terlihat apatis dalam merespon bencana Asap yang sudah 2 bulan melanda sebagaian wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Pernyataan ini di sampaikan oleh Kokom Komalawati selaku Ketua Umum SBGTS GSBI PT PDK.
"Hal ini terlihat dari pernyataan mereka (red.pejabat pemerintah) yang banyak dirilis diberbagai media, kata Kokom di sela-sela aksi piket buruh PT. Panarub Dwikarya pada Kamis, 15/10/2015.
Kokom menyayangkan sikap pemerintah yang terlalu lunak terhadap pengusaha-pengusaha yang terbukti melakukan pembakaran hutan. SBGTS-GSBI PT.PDK sendiri telah mengusung tuntutan asap ini sejak minggu lalu. Hal ini karena mereka (red. Anggota buruh PDK) menganggap penting adanya solidaritas, saling membantu satu sama lain. "Isu asap adalah isu kemanusiaan, manusia sengaja diasapi demi kepentingan pemodal. Dan bencana asap ini sudah merengut korban nyawa meninggal dunia.
Selain melakukan aksi solidaritas, mereka juga akan mengadakan forum-forum terbuka saat konsolidasi wilayah, yang membahas tentang monopoli tanah dan dampaknya terhadap rakyat, yang tentu berkaitan erat dengan nasib buruh. Mereka juga menggalang dana untuk membantu korban asap.
Aksi piket ini ruti dilakukan Sejak pemecatan sepihak yang dilakukan perusahaan, tepatnya ini aksi ke-104 kali. Meski sudah 3 tahun lebih, para Mantan buruh PT. Panarub Dwikarya (PDK) yang gabung dengan GSBI terus secara konsisten dan terus menerus memperjuangkan hak-haknya tanpa kenal lelah. Sejauh ini pula mereka juga aktif berpartisipasi dalam perjuangan rakyat Indonesia.
Aksi yang digelar tepat di depan PT.Panarub Industry di Tangerang, Jakarta, ini harus menghadapi intimidasi dari satpam. Mereka di dorong dan diusir dari tempat tersebut serta dikatakan membuat malu pabrik saja. Meski begitu aksi piket tetap digelar hingga berlangsung 1 jam dan selesai program acara, para massa aksi dibubarkan secara damai. (red-2015)#
"Hal ini terlihat dari pernyataan mereka (red.pejabat pemerintah) yang banyak dirilis diberbagai media, kata Kokom di sela-sela aksi piket buruh PT. Panarub Dwikarya pada Kamis, 15/10/2015.
Kokom menyayangkan sikap pemerintah yang terlalu lunak terhadap pengusaha-pengusaha yang terbukti melakukan pembakaran hutan. SBGTS-GSBI PT.PDK sendiri telah mengusung tuntutan asap ini sejak minggu lalu. Hal ini karena mereka (red. Anggota buruh PDK) menganggap penting adanya solidaritas, saling membantu satu sama lain. "Isu asap adalah isu kemanusiaan, manusia sengaja diasapi demi kepentingan pemodal. Dan bencana asap ini sudah merengut korban nyawa meninggal dunia.
Selain melakukan aksi solidaritas, mereka juga akan mengadakan forum-forum terbuka saat konsolidasi wilayah, yang membahas tentang monopoli tanah dan dampaknya terhadap rakyat, yang tentu berkaitan erat dengan nasib buruh. Mereka juga menggalang dana untuk membantu korban asap.
Aksi piket ini ruti dilakukan Sejak pemecatan sepihak yang dilakukan perusahaan, tepatnya ini aksi ke-104 kali. Meski sudah 3 tahun lebih, para Mantan buruh PT. Panarub Dwikarya (PDK) yang gabung dengan GSBI terus secara konsisten dan terus menerus memperjuangkan hak-haknya tanpa kenal lelah. Sejauh ini pula mereka juga aktif berpartisipasi dalam perjuangan rakyat Indonesia.
Aksi yang digelar tepat di depan PT.Panarub Industry di Tangerang, Jakarta, ini harus menghadapi intimidasi dari satpam. Mereka di dorong dan diusir dari tempat tersebut serta dikatakan membuat malu pabrik saja. Meski begitu aksi piket tetap digelar hingga berlangsung 1 jam dan selesai program acara, para massa aksi dibubarkan secara damai. (red-2015)#