Akibat Upah Rendah, 30% Anak RI Tumbuh Kerdil Karena Kurang Gizi
INFOGSBI. Pemerintah melalui Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menyatakan sekitar 30 perse...
https://www.infogsbi.or.id/2015/12/akibat-upah-rendah-30-anak-ri-tumbuh.html?m=0
INFOGSBI. Pemerintah melalui Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menyatakan sekitar 30 persen anak-anak Indonesia tumbuh kerdil akibat kekurangan nutrisii.
Salah satu faktornya diduga karena rendahnya daya beli masyarakat terhadap makanan yang sehat dan bergizi sperti daging, ikan, telur dan lainnya. Rendahnya kenaikan upah di Indonesia yang berimbas melemahnya daya beli masyarakatnya mulai berpengaruh terhadap kelangsungan hidup generasi penerusnya. Kenaikan upah yang tidak sebanding dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok membuat banyak orang tua terpaksa memberikan makan dengan kualitas yang jauh dari kelayakan kepada anaknya. Hal ini berefek menurunya kualitas anak-anak Indonesia.
” Kenaikan Upah yang sangat rendah sangat berpengaruh terhadap kualitasi gizi dan pendidikan anak-anak Indonesia. Semakin rendah upah maka peluang anak Indonesia mengalami kekurangan gizi dan berpendidikan rendah sangat terbuka lebar ” Ujar Herfin salah seorang Buruh anggota KSPI menanggapi fenomena anak-anak Indonesia tumbuh kerdil akibat kekurangan nutrisi.
” Dengan penghasilan hanya sebesar UMK yang minim dan pas-pasan, buruh harus menghidupi anak istri sekaligus memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna serta pendidikan yang layak saya rasa itu perlu keajaiban. Kenaikan Sembako dan mahalnya pendidikan membuat dilema para orang tua, Maka kadang harus ada yang dikorbankan..salah satunya mungkin adalah kualitas makanan” Tambahnya.
” Naikan Upah Buruh pada level yang wajar, setelah itu stabilkan harga sembako, listrik , BBM, transportasi dan biaya pendidikan adalah salah satu langkah untuk menghilangkan kriris gizi buruk di Indonesia, dengan penghasilan yang layak dan harga sembako yang terjamin maka akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap makanan yang bergizi ” ucap Herfin saat menutup pembicaraan dan menawarkan solusi kepada pemerintah. (red,sumber berita,KSPI.or.id)#
Salah satu faktornya diduga karena rendahnya daya beli masyarakat terhadap makanan yang sehat dan bergizi sperti daging, ikan, telur dan lainnya. Rendahnya kenaikan upah di Indonesia yang berimbas melemahnya daya beli masyarakatnya mulai berpengaruh terhadap kelangsungan hidup generasi penerusnya. Kenaikan upah yang tidak sebanding dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok membuat banyak orang tua terpaksa memberikan makan dengan kualitas yang jauh dari kelayakan kepada anaknya. Hal ini berefek menurunya kualitas anak-anak Indonesia.
” Kenaikan Upah yang sangat rendah sangat berpengaruh terhadap kualitasi gizi dan pendidikan anak-anak Indonesia. Semakin rendah upah maka peluang anak Indonesia mengalami kekurangan gizi dan berpendidikan rendah sangat terbuka lebar ” Ujar Herfin salah seorang Buruh anggota KSPI menanggapi fenomena anak-anak Indonesia tumbuh kerdil akibat kekurangan nutrisi.
” Dengan penghasilan hanya sebesar UMK yang minim dan pas-pasan, buruh harus menghidupi anak istri sekaligus memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna serta pendidikan yang layak saya rasa itu perlu keajaiban. Kenaikan Sembako dan mahalnya pendidikan membuat dilema para orang tua, Maka kadang harus ada yang dikorbankan..salah satunya mungkin adalah kualitas makanan” Tambahnya.
” Naikan Upah Buruh pada level yang wajar, setelah itu stabilkan harga sembako, listrik , BBM, transportasi dan biaya pendidikan adalah salah satu langkah untuk menghilangkan kriris gizi buruk di Indonesia, dengan penghasilan yang layak dan harga sembako yang terjamin maka akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap makanan yang bergizi ” ucap Herfin saat menutup pembicaraan dan menawarkan solusi kepada pemerintah. (red,sumber berita,KSPI.or.id)#