Pernyataan sikap SBGTS-GSBI PT.Panarub Dwikarya Benoa
Kami masih ada dan berjuang...!4 (empat) Tahun Kami Menuntut Tanggung Jawab Pemilik Adidas, Mizuno dan Panarub Grup! 15 April 2016 Ke...
https://www.infogsbi.or.id/2016/04/pernyataan-sikap-sbgts-gsbi-ptpanarub.html?m=0
Kami
masih ada dan berjuang...!4 (empat) Tahun Kami Menuntut Tanggung Jawab Pemilik
Adidas, Mizuno dan Panarub Grup!
15
April 2016 Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusup mengatakan melalui Whatsapp kepada
kami, bahwa kasus di PT Panarub Dwikarya Benoa sudah selesai dan ada
kesepakatan antara pengusaha dan buruh.Melalui surat ini kami menyatakan bahwa
kasus 1300 buruh PT Panarub Dwikarya Benoa ( PDKB) belum selesai dan tidak ada
kesepakatan apapun.
foto Dok SBGT-GSBI PT,PDK |
Pada
kenyataannya, semua pihak yang berwenang saling lempar tanggung
jawab.Akibatnya,buruh yang di PHK karena dianggap mangkir tidak memiliki
kepastian dan terlunta-lunta.Sebagai contoh adalah Pernyataan Perwakilan Adidas
Asia Pasifik, Adelina Simanjuntak. Berulang kali kami menuntut agar Adidas
turut menyelesaikanpersoalan kami, tapi selalu berkelit.
Sekali
waktu menyebut bahwa urusan kami adalah dengan perusahaan bukan dengan pemilik
merek. Padahal jelas, bahwa kami membuat sepatu olah raga Adidas.Juni 2014,
dalam sidang People’s Tribunal di Jakarta, Adelina mempertegas sikapnya
menyatakan, jangan hanya Adidas yang diminta pertanggungjawaban.
Artinya, Adidas bersedia bertanggung jawab asal pemilik merk lainnya,Mizuno,turut ambil bagian.Kami berupaya agar Mizuno bersedia duduk satu meja. Dengan alasan bahwa kami mengajukan kompensasi terlalu besar, Mizuno hendak ingkar. Padahal harga sepasang sepatu Mizuno cukup untuk dua bulan upah kami.Sementara kami membuat sepasang sepatu Mizuno dalam hitungan detik.
Artinya, Adidas bersedia bertanggung jawab asal pemilik merk lainnya,Mizuno,turut ambil bagian.Kami berupaya agar Mizuno bersedia duduk satu meja. Dengan alasan bahwa kami mengajukan kompensasi terlalu besar, Mizuno hendak ingkar. Padahal harga sepasang sepatu Mizuno cukup untuk dua bulan upah kami.Sementara kami membuat sepasang sepatu Mizuno dalam hitungan detik.
Dalam
sejam bisa menghasilkan 150 pasang sepatu.Setelah melalui negosiasi panjang
terjadi tawar menawar. Tiba-tiba pihak Mizuno berubah pikiran dengan alasan
Pemilik Panarub telah menutup kasus. Perlu diketahui, PDKB adalah anak usaha
Panarub Grup, yang beroperasi sejak 2007. PDKB mengerjakan pesanan Adidas dan
Mizuno. Selain PDKB ada Panarub Cikupa dan Panarub Industry.Saat ini untuk
menghilangkan jejak dan dosa terhadap buruhnya, bekas pabrik PDKB disewakan
kepada pemilik pabrik elektronik Oppo. Bahkan Panarub Industry sedang membuka
pabrik di Jawa Tengah. Jelas..!
Panarub
bukan tidak mampu menyelesaikan kasus tapi menggunakan hasil keringat kami
untuk melipatgandakankeuntungan mereka.Kami adalah buruh yang mogok pada Juli
2012, hingga saat ini masih teguh pada pendirian kami,PemilikPanarub, Adidas,
Mizuno dan negara harus bertanggung jawab terhadap nasib buruh dan
keluarganya.Saat itu kami mogok agar PDKB mematuhi aturan perundangan yaitu
tentang pengupahan dan penyediaan kondisi kerja yang manusiawi. Setelah kami
protes selama lima hari PDKB membalas protes kami dengan menyebut mogok ilegal
sehingga 1300 buruh dinyatakan mengundurkan diri.Sejak dianggap mengundurkan
diri, buruh PDKB terlunta-lunta ada yang diusir dari kontrakan karena tidak
mampu membayar, ada yang anaknya putus sekola dan lain sebagainya. Dengan
demikian bukanhanya buruh yang dirampas penghidupannya,tetapi juga
keluarganya.1300 dan atau 346 jumlah yang saat ini bertahan adalah buruh dan
keluarganya, bukan hanya angka!Hingga detik ini kami masih berjuang.
Demontrasi
dan kampanye media sosial masih kami tempuh. Kami berharap kasus ini harus
diakhiri.Selama kami berjuang, pemilik PDKB mencoba membujuk kami baik dengan
cara brutal maupun halus. Dari 1300 buruh dengan berbagai alasan ada yang
menyerah dan kemudian menerima uang tali asih hingga jumlah saat ini tinggal
346. Ingat..! dalam peraturan perundangan tidak ada tali asih.
Artinya
pemilik panarub telah dengan sengaja menghindar dari tanggung jawab.Saat ini
kawan-kawan masih bertahan sebanyak 346 orang dan menuntut pertanggung jawaban
negara, Adidas, Mizuno dan Panarub Grup. Persoalan Panarub Dwikarya belum
selesai, kami akan terus berjuang untuk mendapatkan hak kami.
Tangerang, April 2016.
Hormat Kami
Pimpinan SBGTS PT PDK
Pimpinan SBGTS PT PDK
Kokom Komalawati
Ketua
Atik Sunaryati
Sekretaris.