Ini sikap dan tuntutan GSBI dalam Peringatan 56 tahun Hari Tani Nasional 2016
Ini sikap dan tuntutan GSBI dalam Peringatan 56 tahun Hari Tani Nasional 2016 INFO GSBI. Pada Senin 26 September 2016 GSBI menggelar ...
https://www.infogsbi.or.id/2016/09/ini-sikap-dan-tuntutan-gsbi-dalam.html
Ini sikap dan tuntutan GSBI dalam Peringatan 56 tahun Hari Tani Nasional 2016
INFO GSBI. Pada Senin 26 September 2016 GSBI menggelar demonstrasi di Istana Negara untuk memperingati Hari Tani Nasional ke-56. Salah satu isu penting yang diangkat dalam aksi ini adalah menuntut pelaksanaan reforma agraria sejati.
Reforma agraria sejati merupakan tindakan negara mengontrol sarana produksi dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan [terutama ormas] tani. Itu terutama berkait dengan penghentian perampasan tanah, monopoli tanah dan perlindungan bagi kaum tani.
Sementara program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya melaksanakan sertifikasi dan redistribusi tanah sekitar 400 ribu hektare tanpa menyinggung ketimpangan kepemilikan tanah. Padahal reforma agraria sejati tidak semata-mata membagikan tanah tapi juga mengubah struktur kepemilikan tanah.
Ini sikap dan tuntutan GSBI dalam Peringatan 56 tahun Hari Tani Nasional 2016 "Menolak Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi-JK, Blejeti dan Lawan Reforma Agraria Palsu Jokowi", serta menuntut:
1. Hentikan perampasan tanah dan seluruh pemberian izin bagi perkebunan besar, penguasaan hutan, taman nasional, pertambangan besar yang telah menguatkan sistem monopoli tanah.
2. Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan bangun Industri Nasional.
3. Hentikan intimidasi, teror, kekerasan dan kriminalisasi terhadap kaum buruh dan kaum tani serta seluruh rakyat yang mempertahankan dan memperjuangkan hak demokratisnya.
4. Cabut PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, Naikkan upah buruh dan hentikan PHK serta hapuskan sistem kerja kontrak jangka pendek (PKWT) dan Outsourcing.
5. Tolak reklamasi Teluk Jakarta dan reklamasi di berbagai tempat lainnya serta hentikan penggusuran terhadap rakyat!
6. Sediakan lapangan kerja, akhiri kemiskinan dan berikan perlindungan sejati bagi buruh migrant dan keluarganya!
7. Hentikan Perampasan Upah, Tanah dan, Kerja!
INFO GSBI. Pada Senin 26 September 2016 GSBI menggelar demonstrasi di Istana Negara untuk memperingati Hari Tani Nasional ke-56. Salah satu isu penting yang diangkat dalam aksi ini adalah menuntut pelaksanaan reforma agraria sejati.
Reforma agraria sejati merupakan tindakan negara mengontrol sarana produksi dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan [terutama ormas] tani. Itu terutama berkait dengan penghentian perampasan tanah, monopoli tanah dan perlindungan bagi kaum tani.
Sementara program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya melaksanakan sertifikasi dan redistribusi tanah sekitar 400 ribu hektare tanpa menyinggung ketimpangan kepemilikan tanah. Padahal reforma agraria sejati tidak semata-mata membagikan tanah tapi juga mengubah struktur kepemilikan tanah.
Ini sikap dan tuntutan GSBI dalam Peringatan 56 tahun Hari Tani Nasional 2016 "Menolak Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi-JK, Blejeti dan Lawan Reforma Agraria Palsu Jokowi", serta menuntut:
1. Hentikan perampasan tanah dan seluruh pemberian izin bagi perkebunan besar, penguasaan hutan, taman nasional, pertambangan besar yang telah menguatkan sistem monopoli tanah.
2. Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan bangun Industri Nasional.
3. Hentikan intimidasi, teror, kekerasan dan kriminalisasi terhadap kaum buruh dan kaum tani serta seluruh rakyat yang mempertahankan dan memperjuangkan hak demokratisnya.
4. Cabut PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, Naikkan upah buruh dan hentikan PHK serta hapuskan sistem kerja kontrak jangka pendek (PKWT) dan Outsourcing.
5. Tolak reklamasi Teluk Jakarta dan reklamasi di berbagai tempat lainnya serta hentikan penggusuran terhadap rakyat!
6. Sediakan lapangan kerja, akhiri kemiskinan dan berikan perlindungan sejati bagi buruh migrant dan keluarganya!
7. Hentikan Perampasan Upah, Tanah dan, Kerja!