Hingga Malam GSBI Tangerang Raya Bersama SP/SB seBanten Terus Kawal Penetapan UMK 2017 Berujung Deatlock
Suasana Penyampaian hasil Sidang berujung Deatlock [21/11] INFOGSBI-Banten. Gelombang perlawanan buruh untuk mengawal penentapan kenaik...
https://www.infogsbi.or.id/2016/11/hingga-malam-gsbi-tangerang-raya.html
Suasana Penyampaian hasil Sidang berujung Deatlock [21/11] |
INFOGSBI-Banten.
Gelombang perlawanan buruh untuk mengawal penentapan kenaikan upah terus
berkecamuk diberbagai provinsi. Hari ini Senin, 21 November 2016, Aliansi
Buruh Banten Darurat Upah (ABBDU) yang
terdiri dari berbagai organisasi SB/SP di 8 kota/kabupaten di Provinsi Banten
Penuhi Hotel Mambruk Jl. Raya Karang Bolong, Cikoneng, Anyer Kidul,
Anyar, Serang, Banten mengawal sidang penetapan kenaikan UMK 2017 oleh Dewan
Pengupahan Provinsi Banten.[21/11].
Sejak
pagi gelombang buruh terus berdatangan dari berbagai wilayah untuk mengawal
jalannya persidangan. Hingga pukul 20:15 WIB perundingan di Dewan Pengupahan
belum menghasilkan apaiapa alias dinyatakan deadlock lantaran unsur pengusaha
tetap menginginkan kenaikan UMK sebasar 8,25%. Sedangkan tuntutan buruh naik
sebesar 20% dari upah tahun 2016.
Suwandi Hekindo yang mempimpin rombongan GSBI Kabupaten Tangerang dari lokasi pertemuan Dewan pengupahan menjalaskan “Jelas Gubernur dan pengusaha telah bersekongkol untuk tetap menjalankan praktek politik upah murah di Banten melalui PP No.78/2015 yang jelas-jelas memiskinkan buruh".
Suwandi Juga mengecam pemerintahan Jokowi-Jk yang tidak mau mencabut PP.78 /2015 walau gelombang penolakan buruh terus berkecamuk di berbagai wilayah di Indonesia.
Lebih lanjut Suwandi mengatakan, GSBI sangat memprotes sebenarnya proses sidang pleno Dewan Pengupahan yang di selenggarakan di hotel, ini tidak etis dan menjauhkan proses penetapan nasib buruh dari lembaga yang ngurus masalah buruh dan massa buruh itu sendiri.
Kaya tidak ada saja kantor/ruangan di Dinas Tenaga Kerja dan atau Pemprop Banten yang bisa di gunakan untuk rapat. Menurut kami harusnya unsur SP/SB menolak cara cara rapat seperti ini.
Hingga
pukul 22.00 Wib massa masih tetap bertahan di lokasi, karena tidak ada kejesan
massa membubarkan diri sekitar pukul 22.30 wib dengan komitmen akan menggelar
lagi aksi dengan massa yang lebih besar lagi jumlahnya ditanggal 24-25 November.[SS_Red/Nov2016]#.