Perwakilan 1300 buruh adidas Demo Kedubes German di Jakarta
foto: SBGTS-GSBI PT.PDK di depan Dubes German[15/3] INFO GSBI-Jakarta. Sebanyak 83 Orang anggota Gabungan Serikat Buruh Indonesia bese...
https://www.infogsbi.or.id/2018/03/perwakilan-1300-buruh-adidas-demo.html?m=0
foto: SBGTS-GSBI PT.PDK di depan Dubes German[15/3] |
Kedatangan perwakilan 1300 buruh Adidas menuntut
keterlibatan Dubes German menyelesaikan kasus PHK, serta menuntut brand Adidas dan
PT. Panarub Dwikarya produsen sepatu adidas serta menuntut pemerintah bertanggung jawab penuh segera menyelesaikan
kasus PHK lebih 5 tahun buruh tidak mempunyai kejelasan.
Kokom Komalawati ketua Serikat Buruh Garmen Teksti
dan Sepatu (SBGTS) memaparkan, Advokasi pada
Oktober 2016 Komite International Labor Organization ILO, telah mengeluarkan putusan
melalui sidang bahwa pemecatan buruh PT..Panarub Dwikarya merupakan pelanggaran
terhadap hak berserikat dan berunding, keputusan ILO juga menyebutnya
keterlibatan paramiliter dalam melawan pemogokkan buruh PDK 12 Juli 2012 telah
merampas hak asasi buruh.
ILO merekomendasikan agar pemerintah
Indonesia mellaui Kemenaker RI membentuk tim investigasi independen untuk
melakukan penyelidikan atas kasus phk agar buruh PT Panarub Dwikarya memperoleh
haknya. Kendati demikian, Kemetrian Tenaga kerja Ri, sampai maret tahun 2018
tidak ada satupun putusan sidang ILO dilakukan. Ujar Kokom Komalawati.
Bahkan pada petemuan pada 2 Februari 2018 dengan
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
(PHI) dan Jaminan Sosial Haiyani Rumondang malah melarang agar buruh tak
mengadukan kasusnya melalui mekanisme internasional. Pemerintah hanya
merekomendasikan proses mediasi untuk mencari jalan tengah.
“Jika mencari jalan tengah dimana peranan Kementrian Tenaga kerja RI
atas PHK 1300 buruh adidas selama hampir 6 tahun ini? ” jika ada peranan tentu
kasus ini tidak sampai berlarut-larut, karena itu kami sangat kecewa kepada
pemerintah” Imbuhnya.
Kenapa 1300
Buruh Sepatu adidas melapor ke OECD?
German adalah salah satu
anggota dari Organisation of Economic Cooperation and Development (OECD),
melaui German National Contact Poin for the OECD Guidlines for Multinational
Enterprises mengisyaratkan bahwa mereka menerima keluhan atas pelanggaran
perburuhan di perusahaan asal German yang beroperasi di negara manapun
seperti praktik adidas di Indonesia, menelantarkan 1300 buruh.
Pemerintah Indonesia melalui
Kementrian tenaga kerja RI tidak ada persanan sama sekali atas kasus PHK.Aksi di Dubes German hari
ini bersamaan
dengan pelaporan kawan-kawan jaringan Internasional kita Sudwind, Lips, CCC brand
adidas ke Organisation of Economic Cooperation
and Development (OECD) German 15 maret 2018 Waktu setempat.
Aksi yang diorganisasikan Dewan Pimpinan
Pusat Gabungan Serikat Buruh Indonesia juga diikuti oleh perwakilan basis GSBI
Jakarta dan jaringan di Jakarta Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
(LMND),Keluarga Besar Buruh Migran (Kabar Bumi),Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI),
Front Mahasiswa Nasional (FMN).
Dalam pesan solidaritas yang disampaiakan
Andra Mulya LMND “ Kita sebagai mahasiswa di kampus-kampus juga mengalami
penindasan serupa, kami di mahasiswa harus menanggung beban biaya kuliah yang
mahal, dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT), kebijakan UKT bagi mahasiswa telah
menutup kesempatan rakyat untuk bisa kuliah, terutaman anak buruh dan anak
petani, kita sangat apresiasi terhadap perjuangan buruh adidas untuk
mendapatkan hak nya, tentu kasus PHK buruh PDK akan mempersempit kesempatan
anak-anak buruh PDK untuk bisa berkuliah.
Selajutnya Yasin mewakili Pimpinan Pusat
Front Mahasiswa Nasional (FMN)” perjuangan buruh yang diorganisasikan oleh
Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) telah memberikan pelajaran yang tak
terhingga bagi kami di kampus-kampus, perjuangan yang tidak kenal lelah memberikan spirit dan cambuk bagi kita
mahasiswa untuk lebih konsisten berjuang bersama klas buruh sebagai klas
pemimpin perubahan bersama kaum tani melawan korporasi asing, seperti Brand
Adidas dan Mizuno” maka persoalan klas buruh dan seluruh rakyat harus
dipersatukan dan berlawan bersama”.
Keluarga besar Buruh Migran (Kabar Bumi)
selalu organisasi mantan buruh migran dan keluarga juga mendapat kesempatan
menyampaikan pesan solidaritasnya. Ren Anggun “ kami selaku organsiasi buruh migran
menyampaiakan sejak awal pemogokan kami
terus telibat mendukung perjuangan buruh PDK, bahkan pada 2014 yang lalu kami
di Hongkong bersama Jaringan Buruh Mingran Indonesia , Internasional peoples of
Struggle (ILPS Indonesia) juga melakukan aksi ke kantor representative adidas
di Hongkong, tentu kami mewakili buruh migran mendukung penuh aspirasi 1300
buruh adidas dan Rendy menghimbau agar dukungan yang terus mengalir dapat
menjadi semangat baru untuk berjuang”
Sujak Supriyadi mewakili Dewan Pimpinan Pusat
Gabungan Serikat Buruh Indonesia saat
mendampingi aksi menuturkan kepada infogsbi.org “DPP GSBI memberikan hormat, salut,
bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota SBGTS masih gigih berjuang dan terpimpin dalam
organisasi GSBI untuk memperoleh keadilan, Ia juga mengucapkan kepada rekan-rekan
dan jaringan yang terus memberikan dukungannya baik pikiran, tenaga selama
perjuangan buruh PDK melawan koporasi adidas dikobarkan.
Hampir 6 tahun
berjuang, buruh PDK telah banyak memberikan pelajaran berharga bagi kemajuan
perjuangan klas buruh di Indonesia karena mendapatkan tempaan pengalaman hebat
atas praktik berjuang. Pengalaman tersebut telah di adopsi oleh klas buruh
untuk berjuang.
GSBI selaku induk
organisasi berkomitmen bersama 1300 buruh untuk berjuang bersama untuk
mendapatkan hak, dalam penutup pidatonya Sujak juga menyerukan kepada 1300
buruh adidas untuk meyolidkan persatuan untuk menerjang persoalan yang
meirintangi perjuangan ini” Imbuhnya.
walau di bawah sengatan terik matahari dengan
suhu 33 derajat celcius, aksi tetap dilakukan dengan meriah dengan berbagai
poster tuntutan dan penuh semangat melakukan orasi bergantian serta dari
pantauan lalu lintas, laju kendaraan di depan Kedutaaan besar German Jl.M,H
Thamrin berjalan lancar hingga massa aksi membubarkan diri setelah diterimanya
perwakilan buruh bertemu dengan perwakilan dubes German.
Selain aksi di kedubes German SBGTS-GSBI
melanjutkan aksi menuntut tanggung jawab adidas Indonesia ke kantor
repesentatifnya di Gedung ArthaGraha
Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD). Jl.Jendral Sudirman Kav 52. Jakarta
selatan. [SI/SS]