Menentang Tindasan Fasis dan Rasis, GSBI Selenggarakan Aksi di Istana Negara
INFOGSBI-Jakarta. Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) menyelenggarakan aksi di d...
https://www.infogsbi.or.id/2019/08/menentang-tindasan-fasis-dan-rasis-gsbi.html?m=0
INFOGSBI-Jakarta.
Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) yang tergabung dalam Front Perjuangan
Rakyat (FPR) menyelenggarakan aksi di depan Istana Negara pada 20 Agustus 2019,
menuntut kepada pemerintah Jokowi untuk menghentikan segala bentuk tindakan
diskriminasi dan rasisme terhadap rakyat Papua. Aksi yang dilakukan ini sebagai
respon atas rentetan tindasan fasis dan rasis yang dialamatkan kepada rakyat
Papua. Berbagai tindasan itu antara lain; peristiwa
yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Jogjakarta (2016), asrama mahasiswa
Papua di Surabaya (2018), kekerasan militer fasis yang berlangsung di Paniai
(2014), Mimika (2014), dan saat ini juga sedang berlangsung di Nduga.
Peristiwa terbaru, aparat kepolisian dan TNI bersama organisasi
paramiliter dibawah Pemerintah Joko Widodo terhadap rakyat Papua dengan
melakukan penyerangan terhadap Asrama Mahasiswa Mahasiswa Papua di Surabaya,
Jawa Timur, pada 16 dan 17 Agustus 2019.
Aksi di depan Istana Negara ini mendapatkan pengawalan yang ketat dari
aparat kepolisian, bahkan cenderung berlebihan. Pihak kepolisian meminta agar
aksi diselesaikan sesegera mungkin. Setelah dilakukan negosiasi dengan
pihak kepolisian, akhirnya aksi tetap
dapat dilanjutkan sesuai dengan kesepakatan.
Dalam orasinya, Sekjen GSBI Emelia Yanti menyampaikan, “Tindakan
kekerasan, teror, intimidasi dan penangkapan paksa, adalah bentuk nyata dari
tidak demokratisnya pemerintah Jokowi. Sebagai organisasi gerakan buruh militan
di Indonesia, GSBI menentang keras segala bentuk tindasan fasis, rasis dan
diskriminasi yang dilakukan oleh rejim. Apa yang dilakukan oleh Joko Widodo terhadap
rakyat Indonesia membuktikan kesetiaannya melayani kepentingan imperialis
Amerika Serikat”.
Beberapa tuntutan didalam aksi yang disampaikan diantaranya, menuntut dihentikannya segala bentuk tindasan fasis dan rasis terhadap rakyat Papua yang dilakukan aparat
sipil dan militer beserta ormas-ormas para-militer, serta meminta agar diusut tuntas, tindak tegas, dan berikan hukuman setimpal bagi para pelaku tindasan fasis dan rasis.
“Kami menyerukan agar seluruh organisasi buruh di Indonesia, serta seluruh
rakyat Indonesia memperkuat persatuan untuk melawan berbagai tindasan fasis dan
rasis yang dilakukan rejim Joko Widodo beserta seluruh aparatur sipil dan
militernya”, tegas Emelia.