Sekilas tentang 16 November : Sebagai Hari Aksi Internasional Melawan Kekerasan Terhadap Serikat Buruh
Oleh ; Emelia Yanti MD Siahaan, SH (Sekretaris Jenderal GSBI) INFO GSBI. Seperti sejarah diperingatinya 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedun...
https://www.infogsbi.or.id/2019/11/sekilas-tentang-16-november-sebagai.html
Oleh ; Emelia Yanti MD Siahaan, SH (Sekretaris Jenderal GSBI)
INFO GSBI. Seperti sejarah diperingatinya 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia, yaitu mengambil perjuangan heroik pemogokan klas buruh di Chicago, AS yang pertama kali dimulai pada tahun 1880. Dimana tepat pada 1 Mei, ketika buruh pelabuhan, geladak kapal, bongkar muat melakukan pemogokan dengan tuntutan 8 jam kerja, upah, dll. Pemerintahan Chicago justru meresponnya dengan melakukan penangkapan, pemukulan dan penembakan para buruh yang mogok. Bahkan ada yang digantung untuk menjadi peringatan bagi buruh yang lain agar tidak melanjutkan atau melakukan pemogokan. Banyak buruh jati martir perjuangan untuk kebebasanya, untuk jam kerja yang pendek (8 jam kerja).
Gerakan buruh dunia atas nama solidaritas klas buruh internasional, menuntut dunia (ILO) untuk menetapkan 1 Mei sebagai hari buruh sedunia, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan heroik klas buruh di Chicago dan belahan dunia yang menjadi martir. Butuh puluhan tahun untuk membuat ILO bersedia menetapkan 1 Mei sabagi hari buruh sedunia.
Hal yang sama juga dengan sejarah lahirnya 8 Maret sebagai Hari Pekerja Perempuan sedunia (yang dikenal sebagai hari perempuan internasional) juga dilatar belakangi pemogokan buruh perempuan di perusahaan tekstil di AS pada tahun 1901. Perjuangan dan pemogokan heroik yang juga banyak memakan Korban kaum buruh terutama perempuan. Butuh perjuangan 10 tahun lamanya agar dunia mau menetapkan 8 Maret sebagai hari perempuan (pekerja) sedunia, hingga pada 8 Maret 1911, untuk pertama kalinya 8 Maret diperingati sabagi hari perempuan (pekerja) atau lebih dikenal Hari Perempuan Sedunia.
16 November dipilih oleh Inisiatif Perjuangan Buruh Internasional (WORKINS) sabagi Hari Aksi Internasional Menentang Kekerasan Terhadap Serikat Buruh, yang di latar belakangi gerakan pemberangusan serikat buruh serta pembantaian para buruh perkebunan di Hacienda, Filipina. Dimana ratusan buruh ditangkap dan puluhan yang mati.
WORKINS adalah aliansi yang dibentuk oleh Komisi 5 ILPS untuk Masalah Buruh dalam membangun dan mengembangkan hubungan solidaritas antara organisasi anggota- ILPS dengan serikat buruh dan gerakan rakyat lainnya.
Belum banyak serikat buruh yang mengetahui tentang 16 November sebagai Hari Aksi Internasional Menentang Kekerasan terhada Serikat Buruh, kecuali organisasi buruh yang tergabung dalam WORKINS.
Tahun ini adalah tahun ke 5 GSBI dan WORKINS serta berbagai organisasi serikat buruh di dunia bersama-sama melakukan kampanye 16 November.
Kenapa pilihan dan bentuk aksinya penyulutan lilin, Ini adalah sebagai simbol bentuk perlawanan, menyalakan semangat perjuangan dan sebagai bentuk penghormatan serta mengenang puluhan martir klas buruh di seluruh dunia terutama buruh Hacienda, Filipina yang mati di represif, ditembak dimasa pemerintahan Noynoy Aquino-Putra dr Cory Aquino, Presiden Filipina setelah tumbangnya diktator Marcos.
Di Indonesia, tindakan represif terhadap serikat buruh juga nyata. Sudah banyak terjadi kasus pemberangusan serikat buruh terlebih ketika di era orde baru yang hanya boleh ada satu serikat buruh (SPSI). GSBI bahkan di berbagai wilayah basisnya juga mengalami praktek pemberangusan serikat GSBI dengan berbagai bentuk.
WORKINS telah meletakkan garis perjuangan dengan menetapkan 16 November sebagai hari aksi internasional menentang kekerasan terhadap serikat buruh, memulai kampanye tentang berbagai praktek kekerasan terhadap serikat buruh dibelahan dunia. Melawan tindakan represif pemerintah dan perusahaan besar dan lokal. Kebijakan neoliberal yang melayani perusahaan besar menyerang buruh dengan menekan upah dan dengan merampas hak-hak dasar buruh termasuk hak untuk berserikat.
Untuk mengingat para martir yang memperjuangkan hak-hak buruh, dan untuk mengekspos serangan anti-buruh dan anti-rakyat yang meningkat, kami menyerukan kepada semua orang untuk menandai 16 November dengan menyalakan lilin, mengambil foto dan mempostingnya dengan tagar #StopWorkersRepression.