PT. Sungintex (Sioen Indonesia) Keberatan atas Saksi Ahli yang Hihadirkan oleh GSBI

INFO GSBI-Bandung.  Senin, (16/12/19) Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Klas 1A Bandung, melanjutkan sidang gugatan atas pekara Nomor 221/PDT.SUS-PHI/2019/PN.BDG, tanggal 12-9-2019 atasnama Darkisem buruh PT. Sungintex (Sioen Indonesia) yang di PHK karena mengajukan cuti hamil dan melahirkan, dengan agenda mendengarkan keterangan ahli yang diajukan oleh kuasa hukum Darkisem.

Adupun saksi ahli yang dihadirkan DPP GSBI selaku kuasa hukum Darkisem adalah Dra.Budi Wahyuni seorang Doktor kesehatan Reproduksi Berspektif gander,  yang berasal dari Komnas Perempuan RI.

Keterangan ahli ini adalah untuk menjelaskan hubungan tekan PHK terhadap refroduksi perempuan terutama ketika buruh hamil dan melahirkan berkaitan dengan kasus PHK, serta kemungkinan dampaknya bagi janin dan atau bayi yang baru di lahirkan.

Dalam persidangan tersebut kuasa hukum pengusaha sempat menyatakan keberatan dengan adanya saksi ahli yang diajukan GSBI. “menurut kuasa hukum pihak Perusahaan kehadiran  ahli tidak ada korelasinya dengan kasus PHK Buruh Hamil”.

Sementara itu Kurbana Yastika salah satu Kuasa hukum dari pihak penggugat menyampaikan dalam persidangan tersebut, “bahwa saksi ahli dihadirkan sesuai dengan keahliannya terkait organ reproduksi perempuan khususnya Ibu hamil, terkait stres yang menimpa ibu hamil dan bisa mengakibatkan anak dilahirkan dengan masalah Down Shindrom ketika di lahirkan”.

Lebih lanjut Kurbana menjelaskan, “bahwa Darkisem di PHK ketika mengajukan cuti hamil dan melahirkan, jelas ini ada korelasinya mengenai PHK sepihak yang menimpa Darkisem dan berpengaruh kepada organ Reproduksinya yang ketika itu sedang hamil, puncak dari stres ketika tanggal 24 November 2019 Darkisem mengajukan cuti hamil dan melahirkan ditolak oleh managemen Sungintex dan dipaksa untuk menerima PHK”. 

“Bahwa, pemaksaan PHK diiringi dengan intimidasi yang menimpa ibu hamil dapat mengakibatkan stres yang berdampak dengan proses tumbuh kembang janin, sehingga dimungkinkan melahirkan dengan kondisi anak bermasalah, demikian salah satu keterangan ahli dalam persidangan tersebut”.
“Atas perlakuan perusahaan yang melakukan PHK buruh hamil dan menyebabkan banyak masalah terkait kehamilan sampai melahirkan jelas dan dipastikan itu adalah Pelanggaran HAM berat lanjut Ahli”.

Darkisem buruh PT. Sungintex (Sioen Indonesia) yang di PHK oleh managemen PT. Sungintex (Sioen Indonesia) melalui manager HRD nya, sejak tanggal 24 November 2017 melahirkan anak dengan kondisi Down Shindrom.

Dimana sudah dua (2) tahun ini Darkisem tidak menerima upahnya sehingga merasa kesulitan untuk biaya pengobatan dan terapi anaknya. Perusahaan menutup mata atas kondisi Darkisem dan anaknya yang sekarang sudah berusia dua (2) dan tidak tumbuh normal seperti anak pada umumnya.

PT. Sungintex (Sioen Indonesia) adalah perusahaan asal modal asing (PMA) dari Belgia yang tergabung dalam Sioen Group.


PT. Sungintex (sion Indonesia) tempat Darkisem bekerja berkedudukan di Jalan Raya Narogong KM. 12,5 Pangkalan IV kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi dari berbagai brands Internasional, diantaranya (Henri lloyd, Oakley,KLPD, Under Armor,Geox,Lifung, S’Olivers, LBV, Rosignol, Orage, Federal polis, Asmara).# (ani des'19).

x