Karena di Terlantarkan Pengusaha Buruh PT. Sumber Citra Persada Gelar Demontrasi

INFO GSBI-Jombang. Sejak pukul 08.00 Wib Jumat 17 Januari 2020 ratusan buruh PT. Sumber Citra Persada (PT. SCP)-Kabuh, Jombang-Jawa Timur yang mayoritas perempuan sudah berkumpul di depan pabrik dengan membentangkan poster – poster tuntutan yang bertuliskan Bertahun-tahun kami mengabdi tak di hargai. Apa… salah kami ?, Kami Karyawan Bukan Kondom yang habis pakai lalu dibuang, dll.

Massa buruh juga menerikan yel-yel tuntutan mereka, dengan lantang mereka berteriak berikan hak kami …!

PT. Sumber Citra Persada adalah perusahaan PMA asal Taiwan, yang berdiri sejak tahun 2015 berlokasi di Kec. Kabuh – Kab. Jombang. Perusahaan ini bergerak dalam industri sepatu untuk pasar eksport dan lokal. Diawal pendirian perusahaan ini mempekerjakan buruh kurang lebih 1.000 orang buruh.

Demontrasi buruh ini disebabkan karena pada tanggal 10 Januari 2020 tanpa sebab yang jelas perusahaan meminta semua buruh untuk tidak bekerja lagi dan menawarkan kepada buruh jika masih ingin bekerja, dipersilahkan bekerja (di mutasi) ke PT. CKB (PT. Cipta Karya Buana) yang lokasinya berada di Krian – Kab.Sidoarjo yaitu perusahaan masih satu pemilik dengan PT. Sumber Citra Persada yaitu Mr. Lei pengusaha berkewarganegaraan Taiwan.

Sejak tanggal 11 Januari 2020 lalu pintu gerbang perusahaanpun ditutup rapat dan di gembok, buruh yang masih ingin bekerja setiap hari datang ke pabrik, tidak bisa masuk karena pintu gerbang utama pabrik selalu ditutup oleh perusahaan.

Menurut keterangan beberapa buruh PT. SCP yang mengikuti demontrasi menyatakan, bahwa semua buruh PT. SCP rata-rata masih mempunyai sisa kontrak kerja selama 5 bulan kedepan bahkan ada yang lebih, dan jika kami ini di putus kontrak ditengah jalan/di PHK sebelum masa habis kontrak harusnya kami menerima hak pesangon sesuai dengan sisa kontrak kerja kami, tapi ini perusahaan malah tidak jelas dan sepertinya mereka ingin “Menelantarkan kami” atau tidak ingin memberikan hak kami, selain itu ada juga yang menyampaikan 5 tahun kami bekerja yang selalu memberikan keuntungan terhadap perusahaan namun, sekarang perusahaan seperti berencana mengkhianati jerih payah kami ini tidak bisa dibiarkan. Ucap mereka dengan nada tinggi.

Menurut buruh yang mengikuti demontrasi hari ini, upah lembur mereka juga sampai hari ini ada yang belum dibayar, jika di total dalam satu bulan ada upah lembur buruh yang sampai 50 jam – 70 jam belum dibayar. Hal ini senada seperti yang diberitakan oleh media online SUARA Cyber KPK pada tanggal 28 Oktober 2019 dengan judul berita Dugaan Penyelewengan Uang Lembur Ratusan Karyawan Pabrik Sepatu Kabuh – Jombang.

Sekitar pukul 09.30 wib rombongan Disnaker Kab. Jombang yang berjumlah 4 - 5 orang tiba di pabrik kemudian meminta perwakilan dari buruh untuk ikut masuk dan bertemu dengan wakil perusahaan untuk melakukan perundingan. Sekitar pukul 11.30 wib perwakilan buruh keluar dan menyampaikan bahwa orang-orang yang mewakili perusahaan tidak bisa membuat keputusan dan perlu adanya kordinasi dengan pemilik perusahaan sehingga pertemuan perundingan yang difasilitasi oleh Disnaker Jombang ini akan di lakukan kembali pada tanggal 23 Januari 2020.

Mendengar hasil pertemuan belum membuahkan hasil Buruh banyak yang kecewa dengan sikap perusahaan yang terkesan mengulur-ulur waktu saja sedangkan pihak Disnaker hanya bisa bertindak untuk memfasilitasi pertemuan saja, massa buruh yang sedari pagi berdemonstrasi diluar pabrik kemudian memaksa masuk pabrik dan meluapkan emosinya untuk menemui perwakilan perusahaan sempat terjadi insiden kejar-kejaran dan cek-cok di dalam pabrik dengan salah satu HRD PT. SCP namun massa aksi bisa ditertibkan kembali oleh pihak kepolisian.

Untuk diketahui PT. SCP adalah perusahaan yang memproduksi sepatu dengan Merk sepatu MOA (Masters of Art/Italia), G-STAR merk asal Belanda, MUNICH merk asal Spanyol, PRIMIGI merk asal Italia, dll. Semua sepatu dengan merk tersebut dipasarkan diluar negeri khususnya di eropa. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi merk-merk untuk pasar local diantaranya : SPECS, EAGLE, dll. Kapasitas produksi perusahaan ini dalam sebulan mencapai 70.000 pasang sepatu. Pada akhir tahun 2019 sepatu yang di produksi untuk pangsa pasar eksport adalah sepatu dengan merk MOA dan G-STAR sebagaimana harga sepatu ini dalam website resminya pemilik brand MOA dan G-STAR yang dipasarkan di luar Indonesia di bandrol dengan rata-rata 1.500.000 s/d 2.500.000 per pasang sepatu. Sedangkan untuk produk local harga sepatunya berkisar antara 110.000 s/d 250.000.

Diwawancari secara terpisah, Bagus S selaku Kepala Departemen Advokasi dan Kammas DPC Gabungan Serikat Buruh Indonesia – Kab. Jombang (GSBI Kab. Jombang) menyatakan bahwa Pertama ; GSBI Kab. Jombang menilai perilaku perusahaan PT. SCP seperti ingin “melarikan diri” dari tanggung jawabnya untuk memberikan/membayarkan apa yang menjadi hak buruhnya ketika melakukan PHK. Apalagi dalam penyampaianya rencana penutupan perusahaan tidak dijelaskan apa saja alasan perusahaan, karena kalaupun perusahaan berencana melakukan PHK dan pabrik akan tutup harusnya semua itu disampaikan dan di buktikan dengan bukti – bukti resmi penyebab ditutupnya perusahaan sebagaimana yang diatur dalam UUK No. 13 Tahun 2003. Perusahaan PT. SCP telah mempratekkan hubungan kerja dengan buruh yang arogan dan primitive seperti perusahaan yang sama sekali tidak tahu aturan, tidak paham aturan ketenagakerjaan yang berlaku di Republik Indonesia ini.

Kedua ; PT. SCP sudah banyak melakukan pelanggaran terhadap hak-hak buruh sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 yang telah diberitakan dibeberapa media online diatas. Maka secara khusus atas masalah PHK sepihak  ini GSBI Kab. Jombang meminta kepada Disnaker Jombang untuk bersikap tegas dan memastikan diberikan sepenuhnya hak-hak buruh PT. SCP oleh perusahaan, kalau perlu Bupati Kab. Jombang untuk turun tangan dan memastikan diberikanya hak-hak buruh PT. SCP karena apalah artinya investasi (perusahaan asing) jika dalam hubungan kerja buruh selalu diperlakukan semena-mena oleh pengusaha.

Ketiga ; Sebagai salah satu Organisasi serikat buruh yang ada di Kab. Jombang. GSBI Jombang menyatakan mendukung sepenuhnya perjuangan buruh PT. SCP untuk mendapatkan haknya tanpa syarat, serta menyerukan kepada seluruh anggota GSBI Kab. Jombang untuk bersolidaritas dan berjuang bersama dengan buruh PT. SCP hingga terpenuhinya semua tuntutan buruh PT. SCP. demikian tegas Bagus Santoso. [kontributor @Byn)#.

x