Hadi Purnomo: Berserikat adalah Benar, Mari Melindungi Diri dan Memastikan Hak dengan Bergabung Serikat Buruh.

Poto; Sekretaris SBPJ-GSBI (Hadi Siswanto) bersama Bapak Siswanto silaturahmi dan Sosialisasi Pada Keluarga Hasil Pendampingan Penyelesaian Ajuan Pensiun Dini

INFO GSBI – Jombang. Memberikan bantuan hukum, pendampingan dan pembelaan (advokasi) atas kasus-kasus yang di alami anggota (buruh) adalah bagian tugas dan tanggung jawab dan kerja-kerja serikat buruh dalam memastikan pemenuhan, mempertahankan serta memperjuangkan hak dan kepentingan anggota. Program advokasi, pembelaan dan bantuan hukum dalam serikat buruh memiliki kedudukan penting. SBPJ-GSBI PT. SGS Jombang sebagai serikat buruh yang dibentuk diabdikan sepenuhnya untuk buruh,  pun memiliki program tersebut dan terus konsisten di jalankan para pimpinan SBPJ-GSBI dari waktu kewaktu.

Sabtu 18 Juli 2020 lalu, SBPJ-GSBI PT SGS Jombang melakukan tugas ini, yaitu mendampingan sdr Siswanto (anggota SBPJ-GSBI PT. SGS Jombang) untuk membantu dan memastikan hak-haknya dalam mengurus pensiun dini.

Siswanto (51 tahun) bekerja menjadi buruh di PT SGS Jombang sejak 06 November 2007, sejak diterima bekerja di PT. SGS Jombang bekerja di bagian Maintenance dan ditempatkan di PT SGS Banyuwangi kurang lebih selama 4 (empat) bulan bekerja disana. Setelah bekerja selama 4 (empat) bulan di Banyuwangi, di tarik dan ditempat di PT. SGS Jombang dengan posisi dan bagian yang sama. 

Karena alasan kesehatan dan atas anjuran Dokter yang disarankan untuk rehat dari pekerjaan, pada 18 Juli 2020 lalu mengajukan pensiun dini kepada pihak perusahaan yang didampingi langsung oleh pimpinan SBPJ-GSBI yaitu oleh Hadi Purnomo selaku Ketua SBPJ-GSBI PT SGS Jombang. 

Sebelum mengajukan pensiun dini ini,  1 (satu) tahun terakhir ini kondisi kesehatan dan fisik  Siswanto memang terus menurun dan sering keluar masuk rumah sakit. Saat di rawat terakhir di rumah sakit inilah disarankan oleh dokter untuk rehat dari pekerjaan agar bisa pulih. 

Sebagaimana diketahui, bahwa mengingat bekerja di bagian Maintenance jika terdapat kerusakan mesin, ataupun renovasi mesin, dll yang tidak dapat diselesaikan dalam jam kerja normal biasa buruh diminta untuk menambah jam kerjanya (lembur) bahkan terkadang dalam satu hari bisa 12 jam kerja yang dihitung lembur. Atas pertimbangan itulah Siswanto memutuskan untuk mengajukan (mengurus) pensiun dini ke perusahaan dengan terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada organisasi SBPJ-GSBI dan sekaligus meminta pendampingan untuk mengurus ajuan pensiun dini tersebut. 

Selama proses pengajuan (advokasi) kepada pihak perusahaan didampingi Ketua SBPJ-GSBI. Ketika datang ke HRD, di temui dan terima oleh Bapak Heri Satriono (staf HRD). Selama proses perundingan, diskusi membahas ajuan pensiun dini berjalan lancar. Pihak perusahaan yang di wakili Bapak Heri Satriono sangat terbuka dan memahami keadaan. Dan kedua belah pihak pun sama-sama bersepakat untuk mengakhiri hubungan kerjanya secara baik-baik dalam hal pensiun dini.

Sebagaimana ketentuan pasal 167 ayat 5, UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, bahwa hak buruh ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PH) karena pensiun dan perusahaan tidak mengikutsertakan dalam program pensiun, maka buruh berhak mendapatkan haknya sebagai berikut:

1. Uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan pasal 156 ayat 2.

2. Uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat 3.

3. Uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 ayat 4.

Selain pengakhiran hubungan kerja Sdr. Siswanto dan hak-haknya, dalam hal ini pesangon (kompensasi) sebagaimana aturan hukum yang berlaku pun di sepakati, dimana sdr Siswanto memperoleh hak pesangon sebesar Rp. 70,44,- juta yang pembayarannya akan dilakukan perusahaan paling lambat pada bulan September 2020.

Setelah proses pendampingan dan berhasil, Hadi Purnomo Ketua SBPJ-GSBI menyampaikan pesan untuk semua buruh PT SGS Jombang, jangan takut dan ragu untuk bergabung menjadi anggota serikat buruh. Sebagai anggota serikat buruh, buruh (anggota) itu berhak mendapatkan pendampingan, bantuan hukum, pembelaan (advokasi) ketika mendapatkan masalah dalam hubungan kerja, dalam urusan hak dan kepentingan sebagai buruh. Dengan berserikat buruh akan kuat, dengan berserikat mari kita pastikan bersama hak dan kepentingan kita sebagai buruh, pastikan bersama kesejahteraan buruh dan keluarganya bisa terwujud. Dalam serikat kita akan belajar bersama, buruh akan diberikan pendidikan akan apa saja hak-hak buruh, siapa buruh dan siapa pengusaha? karena serikat selain alat atau wadah bersatunya buruh, alat berjuang bagi buruh, serikat juga adalah sekolah bagi buruh.

Maka, sekali lagi jangan takut untuk berorganisasi (berserikat) karena berserikat adalah benar. Gus Dur Presiden RI ke-4 yang asli orang Jombang, telah memberikan warisan berharga kepada kita sebagai kaum buruh yaitu Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, untuk itu kita sebagai buruh Jombang harus memanfaatkan itu untuk membangun kekuatan buruh. Agar buruh dalam Hubungan Industrial setara dengan pengusaha. Dan hal tersebut bisa terwujud jalanya hanyalah dengan berserikat tidak ada yang lain. 

Untuk itu, saya mengajak kawan-kawan buruh PT. SGTS Jombang, mari bergabung dengan SBPJ-GSBI PT SGS Jombang. Kami sangat terbuka dan membuka diri seluas-luasnya untuk semua buruh yang bekerja di PT SGS Jombang untuk menjadi anggota serikat buruh SBPJ-GSBI, karena selama mereka adalah penerima upah dari perusahaan pada hakekatnya ia adalah buruh. Demikian kata lelaki jangkung yang biasa di sapa Hadipur ini.

SBPJ-GSBI PT SGS Jombang mengucapkan selamat menjalani masa tua bersama keluarga buat Bapak Siswanto semoga sehat selalu, tetap semangat. [bs-red] #